Indonesia Kebal Tarif Trump? Fakta ataukah Sekadar Mimpi?

Beritajitu.net Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Di Situs Ini aku mau menjelaskan apa itu Business, News, Indonesia, Dunia secara mendalam. Laporan Artikel Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Indonesia Kebal Tarif Trump Fakta ataukah Sekadar Mimpi Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.

1.1. 5 April 2025

Jakarta, 5 April 2025 - Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa Indonesia telah mengambil langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi ketidakpastian perdagangan global, termasuk kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.

Menurut Nafan, ketahanan ekonomi Indonesia relatif kuat dalam menghadapi fragmentasi perdagangan global yang dipicu oleh kebijakan Trump. Fundamental makroekonomi domestik yang solid, didukung oleh kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA), menjadi faktor kunci.

Kebijakan mewajibkan penempatan 100% DHE SDA di dalam negeri selama 12 bulan bertujuan untuk menopang nilai tukar rupiah. Selain itu, keanggotaan Indonesia dalam BRICS memfasilitasi diplomasi ekonomi untuk memperluas penetrasi pasar ekspor ke negara-negara anggota BRICS.

Nafan menambahkan bahwa penerapan kebijakan DHE SDA sejak 1 Maret lalu diharapkan dapat memperkuat cadangan devisa Indonesia. Cadangan devisa yang kuat ini membedakan kondisi saat ini dengan krisis moneter sebelumnya, di mana cadangan devisa Indonesia hanya sekitar 15 miliar dolar AS.

Selain Tiongkok, India juga dipandang sebagai mesin pertumbuhan ekonomi global dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Indonesia dinilai mampu memaksimalkan potensi ini dan memperkuat kapasitas ekspornya.

Beberapa negara Asia Tenggara lainnya juga terkena dampak tarif yang diberlakukan oleh AS. Vietnam, misalnya, telah mengirim nota diplomatik ke AS dan berupaya berunding untuk meninjau kembali keputusan tarif yang dianggap tidak adil. Perdana Menteri Thailand juga menyatakan akan melanjutkan negosiasi untuk mengurangi tarif yang dihadapi negaranya.

Indonesia, yang menghadapi tarif impor 32% dari AS, telah mengambil langkah diplomasi ekonomi sebagai salah satu bentuk antisipasi. Malaysia, yang dikenakan tarif 24%, memilih untuk tidak mengajukan tarif balasan dan akan bekerja sama dengan otoritas AS untuk mencari solusi yang adil.

Bergabungnya Indonesia dengan BRICS merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi ekonomi dan diplomasi. Cadangan devisa Indonesia yang kuat, yang ditargetkan mencapai 165 miliar dolar AS, menunjukkan ketahanan ekonomi yang signifikan dibandingkan dengan negara lain.

“Terlihat dari cadangan devisa kita. Memang jika cadangan devisa kita bisa ditargetkan di kisaran 165 miliar dolar AS,” ujar Nafan.

Sebagai perbandingan, tarif untuk Uni Eropa adalah 20%, Jepang 24%, dan India 27%.

Berikut adalah tabel perbandingan tarif yang dikenakan AS terhadap beberapa negara: