Trump Ancam Digital Nasional: Tarif Impor ASIOTI Mengkhawatirkan.

Beritajitu.net Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Pada Hari Ini saya ingin berbagi tentang Technology, News, Indonesia, Dunia yang bermanfaat. Pandangan Seputar Technology, News, Indonesia, Dunia Trump Ancam Digital Nasional Tarif Impor ASIOTI Mengkhawatirkan Yuk

Jakarta, Indonesia – Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, pada awal April 2025, memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri digital Indonesia. Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) menyoroti potensi dampak negatif kebijakan ini terhadap pembangunan infrastruktur digital dan laju transformasi digital di tanah air.

Ketua Umum ASIOTI, Teguh Prasetya, menyatakan bahwa kebijakan proteksionis ini dapat memperlambat pengembangan teknologi-teknologi krusial seperti IoT, Cloud Computing, Big Data, AI, dan jaringan 5G. Teknologi-teknologi ini merupakan fondasi penting bagi transformasi digital Indonesia.

Data menunjukkan bahwa kecepatan internet di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN. Pada tahun 2025, Indonesia berada di peringkat 103 dalam Global Broadband Index. Penguatan infrastruktur digital, termasuk jaringan 5G dan sistem komunikasi satelit, sangat penting untuk pemerataan ekonomi digital, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Kebijakan tarif impor berpotensi mengganggu ketersediaan perangkat keras dan komponen teknologi yang masih bergantung pada rantai pasok global. Tensi geopolitik antara AS dan Tiongkok juga mempersulit akses terhadap teknologi canggih dari kedua negara, padahal banyak solusi digital di Indonesia bergantung pada produk dari kedua negara tersebut.

ASIOTI tidak merekomendasikan penutupan impor dari Amerika Serikat, melainkan menekankan pentingnya menjaga akses terhadap teknologi global untuk mendukung inovasi dan efisiensi nasional. Teguh Prasetya mendorong pemerintah Indonesia untuk menjadikan krisis ini sebagai momentum untuk membangun ketahanan digital nasional.

Data Kementerian Perdagangan RI menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD14,34 miliar pada periode Januari-Desember 2024. Namun, tanpa penguatan infrastruktur digital, Indonesia akan semakin kesulitan mengejar ketertinggalan dan mewujudkan visi sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

“Jika tidak diantisipasi, kita berisiko mengalami penurunan posisi dalam indeks broadband global yang saat ini sudah berada di bawah rata-rata negara-negara ASEAN,” ujar Teguh pada Sabtu, 5 April 2025.

Indonesia, dengan lebih dari 210 juta pengguna internet, sangat bergantung pada jaringan konektivitas yang luas dan berkualitas. Kebijakan tarif impor ini secara langsung berdampak pada ketersediaan perangkat keras dan komponen teknologi, yang sebagian besar masih bergantung pada rantai pasok global, termasuk dari Amerika Serikat dan mitra-mitra yang terdampak.

Berikut adalah tabel perbandingan kecepatan internet di beberapa negara ASEAN:

Negara	Peringkat	Kecepatan Rata-rata (Mbps)
Brunei	16	-
Singapura	22	-
Malaysia	46	-
Vietnam	52	-
Thailand	54	-
Indonesia	103	20.17

ASIOTI menekankan bahwa kemandirian bukan berarti isolasi, melainkan kemampuan untuk tetap terhubung dengan dunia sambil memperkuat fondasi teknologi sendiri.