Skincare Anti-aging di Usia 20-an: Waspada Kata Dokter!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5222061/original/034267000_1747381294-Depositphotos_325109628_S.jpg)
Beritajitu.net Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Kini mari kita ulas Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang populer saat ini. Ulasan Mendetail Mengenai Lifestyle, News, Indonesia, Trends Skincare Antiaging di Usia 20an Waspada Kata Dokter Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.
- 1.1. Jakarta, 4 Juli 2025
- 2.1. Kesimpulannya:
Table of Contents
Jakarta, 4 Juli 2025 - Obsesi terhadap kulit awet muda telah mengubah industri kecantikan. Dulu, rutinitas perawatan kulit sederhana, kini anak muda usia 20-an sudah gandrung dengan skincare anti-aging.
Media sosial berperan besar dalam tren ini. Influencer gencar mempromosikan trik anti-penuaan, transformasi viral, dan rekomendasi produk tanpa henti. Maria (21) mengaku terpengaruh media sosial dan lingkungannya untuk fokus pada perawatan kulit. Ia berharap produk anti-aging dapat menunda munculnya kerutan.
Namun, dokter kulit memperingatkan bahwa penggunaan produk anti-aging di usia muda bisa berbahaya. Kulit usia 20-an kaya akan kolagen dan memiliki pergantian sel yang cepat. Rutinitas minimal dan protektif lebih disarankan daripada formula dengan banyak bahan aktif.
Dr. Bhasin mengungkapkan kekhawatirannya tentang pembelian impulsif berdasarkan daya tarik estetika, bukan sains. Ia sering menemukan pasien membeli produk karena kemasannya menarik atau karena dipakai oleh selebriti.
Aarushi (27) mulai menggunakan retinol setelah pindah ke India untuk mengatasi jerawat komedo. Ia menggunakannya 2-3 kali seminggu pada malam hari dan merasa jerawatnya berkurang.
Dr. Kiran Sethi sependapat bahwa pemasaran memengaruhi orang. Ia menyarankan untuk mempertimbangkan produk anti-penuaan setelah usia 30 tahun. Anda masih memiliki kadar kolagen positif hingga usia 25 tahun dan penurunannya sekitar satu persen per tahun, ujarnya.
Penggunaan berlebihan bahan aktif seperti retinol dapat merusak skin barrier, menyebabkan kulit merah, meradang, kering, berjerawat, dan sensitif. Dr. Bhasin sering melihat kasus luka bakar kimia, pigmentasi parah, penipisan kulit, atau hiperpigmentasi pascainflamasi (PIH) di kliniknya akibat penggunaan bahan aktif yang tidak tepat.
Dr. Sethi menambahkan bahwa anak muda sering menggabungkan banyak bahan aktif dengan roller dan guasha, yang memperparah kerusakan kulit.
Kesimpulannya: Penggunaan skincare anti-aging di usia muda perlu dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan pemahaman tentang kondisi kulit. Konsultasi dengan dokter kulit sangat disarankan untuk menghindari efek samping yang merugikan.
Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan skincare antiaging di usia 20an waspada kata dokter dalam lifestyle, news, indonesia, trends ini Silakan bagikan informasi ini jika dirasa bermanfaat tetap optimis menghadapi perubahan dan jaga kebugaran otot. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. Sampai bertemu di artikel menarik lainnya. Terima kasih banyak.
✦ Tanya AI