AI Jahat Merajalela: Ransomware dan Data Dicuri!
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4714789/original/017453600_1705121457-fotor-ai-20240113114747.jpg)
Beritajitu.net Semoga kamu tetap berbahagia ya, Saat Ini aku mau berbagi cerita seputar Technology, News, Indonesia, Dunia yang inspiratif. Penjelasan Mendalam Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia AI Jahat Merajalela Ransomware dan Data Dicuri Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.
Jakarta, 2 September 2025 - Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) membawa dampak signifikan, termasuk peningkatan ancaman kejahatan siber. Perusahaan AI, Anthropic, baru-baru ini memperingatkan tentang penyalahgunaan alat AI canggih oleh para hacker untuk mengotomatisasi serangan siber.
Dalam laporan terbarunya, Anthropic mengungkapkan bagaimana agen koding AI, Claude Code, dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk melakukan serangan yang lebih terorganisir dan berskala besar. Alat ini mampu menulis, mengedit, dan menjalankan kode dengan minimnya campur tangan manusia.
Serangan yang diotomatisasi oleh AI ini mencakup pengintaian, pengumpulan kredensial, hingga penetrasi jaringan. Akibatnya, data sensitif dari setidaknya 17 perusahaan dan organisasi berhasil dicuri, termasuk rekam medis, informasi keuangan, dan kredensial penting.
Operasi ini menunjukkan evolusi mengkhawatirkan dalam kejahatan siber dibantu AI dan mewakili pergeseran mendasar dalam cara kejahatan siber meningkatkan skala operasi mereka, ujar Anthropic.
AI bahkan digunakan untuk menganalisis data keuangan korban yang dicuri dan menentukan jumlah tebusan yang sesuai, yang mencapai hingga USD 500.000 dalam beberapa kasus. Selain itu, AI juga digunakan untuk membuat catatan tebusan yang mengintimidasi di layar komputer korban.
Menariknya, teknologi yang sama juga dimanfaatkan oleh perusahaan keamanan siber untuk memperkuat pertahanan mereka. Hal ini memicu semacam perlombaan senjata digital, di mana penyerang dan pembela terus berusaha saling mengimbangi kecanggihan lawannya.
Selain itu, terdapat kasus di mana hacker menggunakan AI untuk membuat dan menjual berbagai produk ransomware dengan harga mencapai USD 1200 per unit. Korban serangan ini berasal dari berbagai sektor, termasuk instansi pemerintah, layanan kesehatan, dan institusi keagamaan.
Anthropic menyatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyalahgunaan AI untuk kejahatan siber. Laporan ini menjadi pengingat bahwa di era digital, ancaman AI akan semakin pintar dan menuntut kewaspadaan ekstra.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan beberapa contoh penggunaan AI dalam kejahatan siber:
Aktivitas | Pemanfaatan AI |
---|---|
Pengintaian | Otomatisasi pengumpulan informasi target |
Pencurian Kredensial | Pengembangan teknik phishing yang lebih canggih |
Penetrasi Jaringan | Identifikasi dan eksploitasi kerentanan secara otomatis |
Pemerasan | Analisis data untuk menentukan jumlah tebusan optimal |
Dengan kemunculan AI, hambatan untuk melakukan serangan canggih menjadi lebih rendah, sehingga siapa pun dapat melancarkannya dengan lebih mudah. Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat pertahanan siber mereka.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan ai jahat merajalela ransomware dan data dicuri dalam technology, news, indonesia, dunia ini Terima kasih atas kepercayaan Anda pada artikel ini cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Ayo sebar informasi baik ini kepada semua. jangan lewatkan artikel lain yang bermanfaat di bawah ini.
✦ Tanya AI