Air India: Terbang Tinggi, Terhuyung Jatuh, Gangguan Melonjak!

Beritajitu.net Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Di Artikel Ini mari kita bahas Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang lagi ramai dibicarakan. Informasi Terbaru Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Air India Terbang Tinggi Terhuyung Jatuh Gangguan Melonjak Baca tuntas untuk mendapatkan gambaran sepenuhnya.

1.1. Jakarta, 20 Juni 2025

Jakarta, 20 Juni 2025 - Pasca insiden tragis di Ahmedabad pada 12 Juni 2025, Air India menghadapi serangkaian tantangan operasional yang signifikan. Kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan AI171 yang menewaskan sedikitnya 270 jiwa, termasuk penumpang dan awak, telah memicu inspeksi keselamatan intensif terhadap armada Boeing 787 Dreamliner milik maskapai tersebut.

Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) telah melaporkan bahwa Air India terpaksa membatalkan 83 penerbangan berbadan lebar, termasuk 66 penerbangan Dreamliner. Langkah ini diambil sebagai respons langsung terhadap kecelakaan tersebut, dengan tujuan utama memastikan kepatuhan penuh terhadap standar keselamatan penerbangan yang ketat.

Menurut laporan, inspeksi yang telah dilakukan sejauh ini belum menemukan masalah keselamatan yang krusial. Namun, sebagai langkah pencegahan, Air India juga melakukan pemeriksaan terhadap pesawat Boeing 777 mereka, meskipun model ini tidak terlibat langsung dalam kecelakaan tersebut.

Air India telah mengumumkan bahwa pembatasan layanan pesawat berbadan lebar akan tetap berlaku hingga pertengahan Juli 2025, dengan pengurangan kapasitas sekitar 15 persen. Maskapai ini berupaya untuk mengakomodasi penumpang yang terkena dampak dengan menawarkan penerbangan alternatif dan memastikan komunikasi yang efektif.

Jitender Bhargava, mantan direktur eksekutif Air India, menekankan pentingnya membangun kembali kepercayaan di antara karyawan dan penumpang. Ia menyarankan agar maskapai mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan moral dan memastikan keselamatan penerbangan.

Meskipun insiden ini merupakan kemunduran sementara, para ahli penerbangan optimis bahwa Air India, di bawah kepemilikan Tata Sons sejak 2022, akan mampu mengatasi tantangan ini. Maskapai ini telah melakukan investasi besar-besaran dalam pemesanan pesawat baru dan perombakan operasional untuk memperkuat posisinya di industri penerbangan.

Euronews melaporkan bahwa dari 33 pesawat Dreamliner yang dimiliki Air India, 24 telah menyelesaikan inspeksi, sementara empat lainnya sedang menjalani perawatan jangka panjang. Regulator penerbangan India mendorong maskapai untuk meningkatkan koordinasi internal dan memastikan ketersediaan suku cadang yang memadai.

Penelitian dari Embry-Riddle Aeronautical Academy menunjukkan bahwa kesalahan manusia dapat menjadi penyebab hingga 80 persen kecelakaan penerbangan. Sementara itu, penelitian dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menunjukkan bahwa risiko kematian akibat perjalanan udara pada periode 2018-2022 adalah 1 per 13,7 juta penumpang.

Meskipun kecelakaan tragis ini menimbulkan kekhawatiran, para ahli menekankan bahwa terbang tetap merupakan bentuk transportasi yang paling aman. Air India berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpangnya, dan terus berupaya untuk meningkatkan standar operasionalnya.