Airbnb Gigit Jari, Iklan Diblokir Pengadilan Spanyol!

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Hari Ini saya ingin membahas Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang trending. Ulasan Artikel Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends Airbnb Gigit Jari Iklan Diblokir Pengadilan Spanyol Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

Pada tanggal 22 Juni 2025, Euronews melaporkan bahwa Barcelona kembali menghadapi lonjakan kedatangan turis pasca-pandemi COVID-19. Hal ini memicu kekhawatiran lama mengenai dampak pariwisata massal di kota pelabuhan Spanyol tersebut.

Menteri Hak Konsumen Spanyol, Pablo Bustinduy, menyatakan bulan lalu bahwa sektor pariwisata tidak boleh mengorbankan hak-hak konstitusional warga Spanyol, termasuk hak atas perumahan yang layak dan kesejahteraan. Menteri Ekonomi, Carlos Cuerpo, juga menekankan perlunya mengatasi efek samping negatif dari pariwisata massal.

Gelombang protes muncul di berbagai kota wisata Spanyol, termasuk Barcelona dan Mallorca. Ribuan warga turun ke jalan menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap overtourism. Para demonstran membawa poster bertuliskan Turis Pulang! dan Kami Butuh Rumah, Bukan Hotel!. Beberapa aksi bahkan melibatkan penyemprotan air ke arah turis sebagai bentuk simbolik perlawanan.

Kementerian Hak Konsumen Spanyol telah memerintahkan Airbnb untuk memblokir hampir 66.000 iklan persewaan yang dianggap melanggar peraturan setempat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi krisis perumahan yang diperparah oleh maraknya persewaan jangka pendek di pusat kota dan destinasi wisata populer.

Airbnb sendiri menyatakan bahwa tindakan kementerian tersebut bertentangan dengan peraturan Spanyol yang mengharuskan pemilik persewaan jangka pendek, bukan platform, yang bertanggung jawab untuk mencantumkan informasi yang akurat. Pengadilan Spanyol baru-baru ini menolak banding yang diajukan oleh Airbnb terkait masalah ini.

Para pengunjuk rasa mengeluhkan bahwa pariwisata massal menyebabkan kenaikan harga sewa properti dan mengurangi ketersediaan hunian bagi penduduk lokal. Mereka juga menyoroti dampak negatif terhadap infrastruktur dan lingkungan kota.

Pemerintah Spanyol berencana untuk memblokir iklan persewaan yang tidak mencantumkan nomor lisensi yang valid atau tidak menyebutkan apakah pemiliknya adalah individu atau perusahaan. Beberapa iklan bahkan menggunakan nomor yang tidak sesuai dengan data yang dimiliki pihak berwenang.

Demonstrasi serupa juga terjadi di kota-kota besar Eropa lainnya, seperti Lisbon (Portugal) dan Venesia (Italia). Hal ini menunjukkan bahwa keresahan terhadap dampak pariwisata massal semakin meluas di kalangan penduduk Eropa.

Berikut adalah tabel yang merangkum beberapa dampak negatif pariwisata massal:

Dampak	Deskripsi
Kenaikan Harga Sewa	Pariwisata massal mendorong kenaikan harga sewa properti, membuat penduduk lokal kesulitan mencari tempat tinggal yang terjangkau.
Berkurangnya Ketersediaan Hunian	Banyak properti diubah menjadi persewaan jangka pendek, mengurangi jumlah hunian yang tersedia untuk penduduk lokal.
Dampak Lingkungan	Jumlah turis yang besar memberi beban tambahan pada infrastruktur dan lingkungan kota.
Hilangnya Identitas Budaya	Pariwisata massal dapat mengancam identitas budaya lokal dan mengubah karakter kota.

Pemerintah Spanyol berupaya untuk menyeimbangkan manfaat ekonomi dari pariwisata dengan hak-hak dan kesejahteraan penduduk lokal. Langkah-langkah yang diambil termasuk mengatur persewaan liburan jangka pendek dan mendorong pembangunan lebih banyak perumahan.