Astronomer: Skandal CEO Coldplay Guncang Dunia Teknologi!

Beritajitu.net Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Hari Ini saya akan mengupas tuntas isu seputar Technology, News, Indonesia, Dunia. Konten Yang Menarik Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Astronomer Skandal CEO Coldplay Guncang Dunia Teknologi Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

Pada tanggal 19 Juli 2025, US Weekly melaporkan bahwa Astronomer, sebuah perusahaan teknologi yang berfokus pada analitik data, kecerdasan buatan (AI), dan perangkat lunak penting untuk operasional bisnis, menjadi perbincangan hangat. Perusahaan ini melayani berbagai sektor industri, termasuk keuangan, gaming, ritel, manufaktur, dan layanan kesehatan.

Kejadian bermula ketika CEO Astronomer, Andy Byron, terlihat bersama Chief People Officer, Kristin Cabot, di konser Coldplay yang berlangsung di Stadion Gillette, Foxboro, Massachusetts, pada tanggal 16 Juli 2025. Interaksi mereka tertangkap kamera dan memicu spekulasi di media sosial.

Di luar kontroversi pribadi, Astronomer sendiri menarik perhatian. Didirikan pada tahun 2018 dan berbasis di New York City, perusahaan ini menawarkan solusi untuk implementasi AI dan machine learning. Astronomer juga mengembangkan Astro, sebuah platform DataOps yang memanfaatkan Apache Airflow, perangkat lunak manajemen kerja open source.

Selain itu, Astronomer menyediakan layanan data observability dan membantu menyederhanakan alur kerja rekayasa data perusahaan. Andy Byron menjabat sebagai CEO sejak tahun 2023.

Menurut laporan Newsweek, Astronomer telah mencapai valuasi USD 1 miliar sejak tahun 2022, menjadikannya sebuah unicorn di dunia startup teknologi. Perusahaan ini menyediakan otomatisasi untuk alur kerja analisis dan pelaporan data.

Momen canggung terjadi ketika vokalis Coldplay, Chris Martin, secara spontan berkomentar, Oh, mereka sepertinya sedang berselingkuh atau hanya sangat pemalu, yang terekam dalam video amatir dan menjadi viral. Saat kamera menyorot mereka, Byron dengan cepat menghindar, sementara Cabot memalingkan wajah.

Astro diklaim mampu membangun produk data yang andal, membuka wawasan, meningkatkan nilai AI, dan mendukung aplikasi berbasis data. Insiden ini menyoroti bagaimana kehidupan pribadi eksekutif perusahaan dapat berdampak pada citra perusahaan itu sendiri.