• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Bahaya Thai Tea Instan: Pewarna Sintetis Lampaui Batas WHO!

img

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Dalam Waktu Ini mari kita bahas Food, News, Indonesia yang lagi ramai dibicarakan. Informasi Mendalam Seputar Food, News, Indonesia Bahaya Thai Tea Instan Pewarna Sintetis Lampaui Batas WHO Simak baik-baik hingga kalimat penutup.

Bangkok, 19 Juli 2025 - Minuman Thai tea yang populer, kini menghadapi sorotan terkait penggunaan pewarna sintetis. Dewan Konsumen Thailand pada Maret 2025 menemukan kadar Sunset Yellow FCF dalam beberapa produk Thai tea.

Warna oranye khas Thai tea, yang awalnya berasal dari campuran teh hitam pekat dan susu evaporasi, seringkali diperkuat dengan pewarna makanan. Banyak penjual, terutama yang menjual Thai tea instan, menambahkan pewarna buatan untuk tampilan yang lebih menarik.

Sunset Yellow FCF, yang digunakan untuk menghasilkan warna oranye-kuning pada makanan dan obat-obatan, menjadi perhatian karena potensi dampaknya bagi kesehatan. Nuti Hutasingh, seorang spesialis teknologi pangan, menyoroti potensi bahaya pewarna sintetis yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit ginjal. Zat ini juga dikaitkan dengan hiperaktivitas dan masalah perhatian pada anak-anak.

Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand masih mengizinkan penggunaan Sunset Yellow FCF dengan batas 100 miligram per kilogram, temuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen. WHO merekomendasikan pembatasan konsumsi produk dengan pewarna ini hingga 0-4 miligram per kilogram berat badan per hari.

Menanggapi kekhawatiran ini, beberapa merek minuman besar di Thailand telah meluncurkan produk alternatif. Langkah ini dianggap sebagai respons bijak terhadap konsumen yang semakin peduli terhadap kesehatan.

Seiring waktu, penjual Thai tea telah menambahkan berbagai rempah untuk memperkaya rasa. Beberapa bahkan menggunakan bunga safflower dan kembang lawang sebagai alternatif pewarna alami.

Thai tea, yang dikenal dengan rasa manis yang seimbang dan aroma teh yang kuat, terus berevolusi. Berbagai varian baru, seperti Thai Green Tea dan Thai Coffee, bermunculan, menunjukkan adaptasi minuman ini terhadap selera modern. Keberagaman penyajian, dari panas hingga dingin, serta tambahan topping seperti bubble atau biji selasih, memberikan pengalaman unik bagi para penikmatnya.

7 Januari 2024, Thai tea menawarkan warna yang beragam, dari merah oranye hingga cokelat keemasan, memberikan kesan eksotis yang menggoda selera. Keunikan ini menjadikan Thai tea bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga pengalaman kuliner yang memanjakan.

Begitulah uraian mendalam mengenai bahaya thai tea instan pewarna sintetis lampaui batas who dalam food, news, indonesia yang saya bagikan Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca cari inspirasi dari alam dan jaga keseimbangan hidup. Jika kamu setuju Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.