• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Bank Kebanjiran Dana Ratusan Triliun, Awas Jadi Bom Waktu!

img

Beritajitu.net Bismillah semoga semua urusan lancar. Sekarang saya akan mengulas fakta-fakta seputar Economy, News, Indonesia, Dunia. Ringkasan Artikel Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Bank Kebanjiran Dana Ratusan Triliun Awas Jadi Bom Waktu Yok ikuti terus sampai akhir untuk informasi lengkapnya.

Jakarta, 12 September 2025 - Ekonom dari CELIOS, Nailul Huda, menyoroti potensi masalah dari kebijakan penarikan dana Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan oleh Menteri Keuangan. Kebijakan ini, menurutnya, dapat menekan kinerja bank dan menurunkan kepercayaan pasar terhadap efektivitas kebijakan fiskal dan moneter pemerintah.

Huda menjelaskan bahwa meskipun BI telah menurunkan suku bunga acuan dari 6% menjadi 5% sejak akhir 2024, penyaluran kredit masih mengalami perlambatan. Hal ini mengindikasikan permintaan pinjaman dari dunia usaha dan masyarakat masih lemah, meskipun bunga kredit telah diturunkan.

Kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR) yang rendah menunjukkan bahwa bank memiliki dana besar, namun kesulitan menyalurkannya sebagai kredit. Jika dana jumbo tersebut sulit disalurkan ke sektor riil, berisiko hanya mengendap di rekening bank dan memperburuk kinerja perbankan.

Pertumbuhan kredit saat ini hanya sekitar 6%, jauh di bawah ekspektasi. Huda juga menyoroti kecurigaan terkait pihak yang akan menerima kucuran dana tersebut. Jika perputaran ekonomi masih lambat, namun ada guyuran uang, dampaknya bisa memicu inflasi, bukan pertumbuhan ekonomi.

Perbankan cenderung mencari cara yang lebih aman jika dana Rp 200 triliun sulit disalurkan ke sektor riil, salah satunya dengan menempatkan dana tersebut dalam bentuk investasi. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit UMKM hanya 1,82%, sementara korporasi tumbuh hingga 9,59%, mengindikasikan adanya pesanan dalam penarikan uang dari Bank Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sebelumnya menyatakan bahwa penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar.

Tabel: Perbandingan Pertumbuhan Kredit

Sektor Pertumbuhan Kredit
UMKM 1,82%
Korporasi 9,59%

Masalah utama terletak pada sisi permintaan (demand) dibandingkan dengan penawaran (supply). Penurunan suku bunga acuan belum cukup untuk mendorong peningkatan permintaan kredit.

Itulah ulasan tuntas seputar bank kebanjiran dana ratusan triliun awas jadi bom waktu yang saya sampaikan dalam economy, news, indonesia, dunia Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi tetap optimis menghadapi rintangan dan jaga kesehatan lingkungan. Mari berbagi informasi ini kepada orang lain. Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.