Beras Oplosan Bikin Pasar Tradisional Kembali Jadi Primadona.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4804116/original/030215700_1713340850-20240417-Kenaikan_Harga_Beras-ANG_2.jpg)
Beritajitu.net Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Detik Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Artikel Ini Mengeksplorasi Business, News, Indonesia, Dunia Beras Oplosan Bikin Pasar Tradisional Kembali Jadi Primadona Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.
Table of Contents
Jakarta, Indonesia – Pemerintah terus berupaya melindungi usaha kecil dan menjaga stabilitas ekonomi kerakyatan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pada Kamis, 14 Agustus 2025, bahwa pasokan beras di pasar tradisional melimpah, memberikan keuntungan bagi para pedagang kecil.
Mentan Amran juga menyoroti adanya pergeseran tren konsumen dari ritel modern ke pasar tradisional. Menurutnya, penggilingan kecil saat ini sedang menikmati pesta karena pasokan beras yang berlimpah. Pemerintah akan terus menggelontorkan beras SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pangan) ke pasar untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung pedagang kecil.
Sebelumnya, pemerintah berencana menghapus kelas beras premium dan medium, serta menyesuaikan harga maksimal beras. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa rencana ini masih akan dibahas dengan Presiden Prabowo Subianto sebelum diumumkan secara resmi. Zulkifli Hasan menyampaikan pada Rabu, 13 Agustus 2025, bahwa hasil pembahasan akan dilaporkan terlebih dahulu kepada Presiden.
Penghapusan HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk beras premium dan medium telah dibahas dalam rapat koordinasi sebelumnya. Badan Pangan Nasional (Bapanas) kini bertugas menghitung harga beras baru yang akan diterapkan. Zulkifli Hasan menambahkan pada Selasa, 5 Agustus 2025, bahwa pihaknya masih merumuskan harga baru beras tersebut.
Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu, 17 April 2024, pukul 14.39 WIB, harga beras premium mengalami penurunan tipis sebesar -0,12% atau Rp20 menjadi Rp16.010 per kilogram. Kondisi ini dinilai menguntungkan usaha kecil.
Mentan Amran menegaskan bahwa stok beras nasional saat ini dalam kondisi aman dengan surplus mencapai 3,9 juta ton. Pemerintah berharap langkah-langkah ini akan membentuk struktur pasar baru yang lebih menguntungkan produsen dan konsumen.
Kenaikan harga BBM bersubsidi sebelumnya sempat berdampak pada melonjaknya harga beras di Pasar Induk Cipinang hingga Rp 2.000 - Rp 3.000 per kilogram akibat bertambahnya biaya transportasi. Namun, pedagang dan penggilingan kecil melihat kondisi ini sebagai berkah bagi mereka.
Di pasar tradisional, harga beras medium saat ini sekitar Rp 13.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan beras premium di pasar modern yang mencapai Rp 17.000–Rp 18.000.
Sekian ulasan komprehensif mengenai beras oplosan bikin pasar tradisional kembali jadi primadona yang saya berikan melalui business, news, indonesia, dunia Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca pantang menyerah dan utamakan kesehatan. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. Terima kasih atas kunjungan Anda
✦ Tanya AI