Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata: Dompet Negara Sehat: Utang RI Paling Irit di G20! Utang RI Terkendali: Sri Mulyani Ungguli Negara Kaya G20! RI Juara Hemat: Utang Terendah, G20 Gigit Jari! Sri Mulyani Bawa RI Jadi Raja Utang G20! G20

Beritajitu.net Hai semoga semua impianmu terwujud. Di Sini mari kita ulas Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang populer saat ini. Catatan Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata Dompet Negara Sehat Utang RI Paling Irit di G20 Utang RI Terkendali Sri Mulyani Ungguli Negara Kaya G20 RI Juara Hemat Utang Terendah G20 Gigit Jari Sri Mulyani Bawa RI Jadi Raja Utang G20 G20 Simak artikel ini sampai habis

Jakarta, 5 Juli 2025 - Pemerintah dan Bank Indonesia terus berkoordinasi erat dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan fiskal dan moneter. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Kamis, 3 Juli 2025.

Banggar DPR RI menyetujui pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) 2024 sebesar Rp 85,6 triliun. Dana ini akan dialokasikan untuk mengurangi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), memenuhi kewajiban belanja prioritas pemerintah, dan membiayai defisit anggaran.

Wakil Ketua Banggar DPR RI, Wihadi Wiyanto, menjelaskan bahwa pemanfaatan sebagian dari total SAL sebesar Rp 457,5 triliun dapat menekan beban pembiayaan yang diperkirakan akan meningkat. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada utang melalui penerbitan SBN.

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, memastikan bahwa tidak ada penolakan dari pemerintah maupun fraksi-fraksi terhadap rencana tersebut. Pemerintah mengusulkan defisit sebesar 2,78 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sri Mulyani menyampaikan apresiasi kepada Banggar DPR RI atas persetujuan outlook defisit anggaran tahun 2025. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan pusat dan daerah untuk meningkatkan efektivitas belanja negara.

Beberapa kebijakan yang telah diterapkan antara lain pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% hanya untuk barang mewah, stimulus ekonomi untuk mendorong konsumsi masyarakat, serta pengelolaan transisi pemerintahan yang dinilai cepat dan stabil.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai 4,87 persen (year-on-year/yoy). Kebijakan fiskal difokuskan pada efisiensi dan penguatan program prioritas, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), pengamanan stok beras, penghapusan utang macet UMKM, dan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

Realisasi pembiayaan anggaran tahun 2025 diprediksi mencapai Rp 662 triliun, naik dari proyeksi awal sebesar Rp 616,2 triliun. Surplus terjadi karena percepatan realisasi pendapatan negara yang melampaui kecepatan belanja negara.

Sri Mulyani juga menyoroti bahwa rasio utang Indonesia termasuk yang terendah di antara negara-negara G20. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 30,6 persen.

Pada Juni 2025, inflasi tercatat sebesar 0,19 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan inflasi tahunan mencapai 1,87 persen (yoy). Cadangan devisa Indonesia juga mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pada bulan Maret 2025.

Penggunaan SAL menjadi bagian penting dalam strategi fiskal untuk merespons tekanan global. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah counter cyclical yang diperlukan dalam menjaga daya tahan ekonomi nasional.

Berikut adalah tabel perbandingan rasio utang beberapa negara G20 (data hipotetis):

Negara	Rasio Utang terhadap PDB
Indonesia	30.6%
Amerika Serikat	120%
Jepang	250%
Jerman	70%

Sri Mulyani menekankan pentingnya harmonisasi antara belanja pusat dan daerah untuk memperbaiki kualitas pengelolaan anggaran dan efektivitas belanja. Koordinasi lintas sektor akan terus diperkuat untuk menyatukan arah kebijakan fiskal.