Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata: Lamaran Mewah di Korea: Pengakuan Jadi Tren Utama? Hotel Jadi Saksi: Tren Lamaran Mewah di Korea. Demi Pengakuan, Lamaran Mewah Jadi Tren di Korea. Korea: Lamaran Mewah di Hotel, Demi Sebuah Pengakuan. Gelar Lamaran Mewah di Hotel, Tren Baru Korea!

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga kalian dalam perlindungan tuhan yang esa. Pada Postingan Ini aku mau berbagi cerita seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang inspiratif. Catatan Mengenai Lifestyle, News, Indonesia, Trends Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata Lamaran Mewah di Korea Pengakuan Jadi Tren Utama Hotel Jadi Saksi Tren Lamaran Mewah di Korea Demi Pengakuan Lamaran Mewah Jadi Tren di Korea Korea Lamaran Mewah di Hotel Demi Sebuah Pengakuan Gelar Lamaran Mewah di Hotel Tren Baru Korea Dapatkan wawasan full dengan membaca hingga akhir.

Tren pernikahan mewah di kalangan anak muda Korea Selatan semakin meningkat, dengan fokus pada tampilan visual yang menarik di media sosial. Sebuah studi yang dipimpin oleh Yang Su Jin dari Sungshin Women’s University menganalisis 128 unggahan Instagram terkait lamaran dari pengguna berusia rata-rata 29 tahun.

Studi tersebut menemukan bahwa lokasi lamaran di hotel bintang lima, seperti Signiel di Jamsil, Seoul, sangat populer. Sebanyak 17 unggahan menampilkan lokasi ini, dengan Signiel muncul dalam 15 unggahan. Selain itu, 16 unggahan lainnya menampilkan lamaran di tempat-tempat sewaan pribadi seperti restoran, kapal pesiar, dan galeri.

Selain lokasi, barang-barang mewah seperti tas tangan juga menjadi sorotan. Dari 38 unggahan tas tangan, setengahnya menampilkan merek Chanel. Para peneliti mencatat bahwa tas tangan seringkali lebih disukai daripada cincin karena memberikan kehadiran visual yang lebih besar dengan harga yang relatif lebih rendah.

Merek cincin yang paling sering disebutkan adalah , muncul dalam 16 unggahan. Namun, tren menunjukkan bahwa tas belanja, kotak bermerek, dan pita juga digunakan untuk meningkatkan daya tarik estetika unggahan.

Studi ini menyoroti bagaimana pernikahan menjadi ajang untuk menunjukkan status sosial dan koneksi. Instagram, dengan sifat ekspresi diri dan narsisnya, memperkuat konsumsi yang mencolok dalam pernikahan. Bahkan merek mobil mewah seperti BMW atau Mercedes-Benz sering ditampilkan atau disebutkan dalam unggahan.

Menurut Stephanie Coontz, pernikahan secara historis telah memperkuat pembagian kelas. Pernikahan bagi kaum elit adalah tentang memperluas kekuatan ekonomi dan politik. Kelas menengah yang aspiratif pada abad ke-19 mulai meniru pernikahan kelas atas, dan banyak tradisi pernikahan saat ini berasal dari tren ini.

Secara keseluruhan, tren lamaran mewah di Korea Selatan mencerminkan keinginan untuk mendapatkan pengakuan dan pamer di media sosial. Momen-momen ini dirancang dengan cermat untuk menciptakan tampilan visual yang sempurna dan menunjukkan status sosial pasangan.

Artikel ini ditulis pada tanggal 24 Oktober 2024.