Cinta Laura Geram: Nikel Rusak Raja Ampat?

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Hari Ini mari kita diskusikan Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang hangat. Artikel Yang Berisi Lifestyle, News, Indonesia, Trends Cinta Laura Geram Nikel Rusak Raja Ampat Marilah telusuri informasinya sampai bagian penutup kata.

1.1. Cinta Laura

Pada tanggal 31 Januari 2025, Auriga Nusantara merilis foto aerial yang diambil pada 21 Desember 2024, memperlihatkan deforestasi yang mengkhawatirkan di Pulau Kawe, Raja Ampat. Ironisnya, di tengah keindahan Raja Ampat, aktivitas pertambangan nikel menjadi sorotan tajam.

Aktris dan penyanyi Cinta Laura, yang juga didaulat sebagai duta anti kekerasan terhadap perempuan dan anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sejak 29 Juli 2019, turut angkat bicara mengenai isu ini. Menurutnya, kerusakan alam di Raja Ampat bukan sekadar kegagalan kebijakan, melainkan kegagalan hati nurani.

Cinta Laura menyebut Raja Ampat sebagai satu-satunya surga terakhir dunia. Ia menyayangkan bagaimana perusahaan tambang merusak hutan, mencemari air, dan mencekik terumbu karang di kawasan laut yang sangat rapuh ini. Katanya ini kemajuan? Coba tanya para tetua yang lihat hutan-hutan sakral mereka diratain, ujarnya.

Moral disengagement menjadi salah satu faktor yang disoroti Cinta Laura. Ia mempertanyakan bagaimana segelintir orang bisa memiliki kekayaan di atas nasib jutaan rakyat, dengan dalih pembangunan nasional. Kita membenarkan yang nggak bisa dibenarkan, tegasnya.

Kabar baiknya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan masukan masyarakat, pemerintah daerah, dan temuan pelanggaran lingkungan. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan hal ini dalam jumpa pers di Istana Negara pada Selasa, 10 Juni 2025.

Empat perusahaan yang izin tambangnya dicabut adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining. Sementara itu, PT GAG Nikel tidak termasuk dalam pencabutan karena berstatus kontrak karya yang dikeluarkan pemerintah pusat.

Menurut Bahlil, empat IUP tersebut diterbitkan antara tahun 2004 hingga 2006 oleh pemerintah daerah sesuai Undang-Undang Minerba saat itu. Pemerintah berjanji akan terus mendengarkan aspirasi masyarakat dan menindak tegas segala bentuk pelanggaran lingkungan.

Perusahaan	Status IUP
PT Anugerah Surya Pratama	Dicabut
PT Nurham	Dicabut
PT Mulia Raymond Perkasa	Dicabut
PT Kawei Sejahtera Mining	Dicabut
PT GAG Nikel	Kontrak Karya (Tidak Dicabut)