Data Dicuri, Negara Rugi Puluhan Miliar Rupiah!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1660558/original/054120600_1501139202-shutterstock_250627033.jpg)
Beritajitu.net Halo bagaimana kabar kalian semua? Pada Hari Ini saya ingin berbagi tentang Economy, News, Indonesia, Dunia yang bermanfaat. Pembahasan Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Data Dicuri Negara Rugi Puluhan Miliar Rupiah Jangan berhenti di tengah lanjutkan membaca sampai habis.
- 1.1. tabel
Table of Contents
Pada tanggal 25 Juli 2025, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan klarifikasi mengenai kesepakatan transfer data pribadi warga Indonesia ke Amerika Serikat (AS), yang merupakan bagian dari negosiasi penurunan tarif impor. Prasetyo menegaskan bahwa kesepakatan ini tidak berarti pemerintah menyerahkan data pribadi masyarakat Indonesia kepada pihak AS.
Prasetyo meyakinkan publik bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk menjamin keamanan data pribadi masyarakat. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan data masyarakat Indonesia aman saat mendaftar ke platform AS dan mencegah penyalahgunaan data. Transfer data dilakukan berbasis platform, bukan penyerahan data pribadi secara langsung.
“Kita tentu, pemerintah pasti berkomitmen, apalagi berkenaan dengan masalah data pribadi. Apalagi data-data pribadi dari masyarakat Indonesia ke pihak sana, tidak,” jelas Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Pada tanggal 9 Agustus 2025, Wakil Sekretaris Jenderal II Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Saat Prihartono, menekankan pentingnya keseimbangan antara inovasi layanan dan keamanan digital. CEO Privy, Marshall Pribadi, menjelaskan bahwa identitas digital yang dikelola Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) seperti Privy berperan sebagai pihak ketiga netral dalam setiap transaksi elektronik.
Dari sudut pandang industri perbankan, Chief Digital & Analytics Officer Bank Danamon, Andreas Kurniawan, menekankan bahwa teknologi verifikasi identitas menjadi pondasi keamanan layanan digital. Bank Danamon menggabungkan teknologi seperti e-KYC, liveness detection, dan OCR dengan pendekatan verifikasi berlapis.
Ancaman penipuan digital terus menghantui sektor jasa keuangan seiring pesatnya perkembangan teknologi. Proses e-KYC menjadi pintu gerbang layanan digital sekaligus titik rawan terjadinya identity fraud, terutama dengan ancaman baru seperti penyalahgunaan teknologi deepfake AI.
Perubahan perilaku nasabah yang menginginkan layanan cepat, praktis, dan terintegrasi telah mendorong transformasi besar-besaran di sektor perbankan digital. Mulai dari pembukaan rekening hingga pengelolaan keuangan kini bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan peningkatan penggunaan smartphone dan dampaknya pada sektor keuangan:
Aspek | Deskripsi |
---|---|
Penggunaan Smartphone | Terus meningkat, memicu transformasi digital di berbagai sektor. |
Sektor Keuangan | Mengadopsi teknologi untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan praktis. |
Keamanan Digital | Menjadi prioritas utama untuk melindungi data nasabah dari ancaman penipuan. |
Sinergi dengan berbagai pihak menjadi kunci agar perbankan bisa terus beradaptasi dengan cepatnya perkembangan teknologi. Pemerintah Indonesia memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi untuk menjamin keamanan data masyarakat.
Terima kasih telah menyimak data dicuri negara rugi puluhan miliar rupiah dalam economy, news, indonesia, dunia ini sampai akhir Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi banyak orang selalu berpikir positif dalam bekerja dan jaga berat badan ideal. Jangan segan untuk membagikan kepada orang lain. lihat juga konten lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI