• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Demo Membara, Pajak Terancam, Negara Merana.

img

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Hari Ini mari kita telusuri Economy, News, Indonesia, Dunia yang sedang hangat diperbincangkan. Artikel Dengan Fokus Pada Economy, News, Indonesia, Dunia Demo Membara Pajak Terancam Negara Merana Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

Jakarta, 16 Oktober 2024 - Ekonom dari CELIOS, Nailul Huda, menyampaikan kekhawatiran mengenai dampak demonstrasi yang terjadi belakangan ini terhadap penerimaan pajak negara. Menurutnya, aksi unjuk rasa tidak hanya mengganggu aktivitas ekonomi, tetapi juga berpotensi mengurangi pendapatan pajak secara signifikan.

Huda menjelaskan bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi penurunan penerimaan pajak. Pertama, adalah lesunya ekonomi akibat demonstrasi yang berkepanjangan. Kedua, adalah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi perpajakan.

Melemahnya daya beli masyarakat juga menjadi faktor penting. Penurunan konsumsi akan berdampak langsung pada penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Dunia usaha yang tertekan akibat demonstrasi akan mempersempit basis pajak yang dapat dipungut oleh pemerintah.

“Penerimaan perpajakan pasti akan berkurang. Dunia usaha yang menurun secara langsung akan mempersempit basis pajak yang bisa dipungut pemerintah,” ujar Huda.

Krisis kepercayaan publik muncul karena masyarakat merasa terbebani oleh pajak, sementara pengelolaan keuangan negara dianggap tidak adil dan transparan. Gelombang demonstrasi yang dipicu oleh ketidakadilan sosial semakin memperburuk sentimen negatif terhadap kebijakan fiskal pemerintah.

Huda juga menyoroti potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan lembaga internasional, yaitu sekitar 4,7 persen. Ia menekankan pentingnya pemulihan stabilitas politik dan keamanan untuk mencapai proyeksi optimistis pemerintah.

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan sempat membatalkan rencana aksi unjuk rasa di Jakarta pada tanggal 2 Agustus 2025, dengan alasan situasi yang kurang kondusif. Namun, mereka menegaskan bahwa demonstrasi akan tetap digelar di waktu yang tepat untuk menyampaikan aspirasi dan keresahan masyarakat.

Tabel: Perbandingan Pelaporan SPT Tahunan

Tahun Tanggal Peningkatan
2019 9 Maret -
2020 9 Maret 34%

Huda menambahkan bahwa lesunya ekonomi memaksa banyak perusahaan untuk menahan produksi, mengurangi jam kerja, dan bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kondisi ini menekan omzet dan laba perusahaan, yang secara otomatis akan menurunkan setoran pajak.

Sekian ulasan tentang demo membara pajak terancam negara merana yang saya sampaikan melalui economy, news, indonesia, dunia Saya harap Anda mendapatkan pencerahan dari tulisan ini tetap produktif dan rawat diri dengan baik. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. semoga artikel berikutnya bermanfaat. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.