Derawan Bersih: Strategi Unik Atasi 46 Ton Sampah!

Beritajitu.net Semoga semua mimpi indah terwujud. Dalam Tulisan Ini aku mau membahas keunggulan Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang banyak dicari. Artikel Dengan Tema Travel, Indonesia, Trens, Dunia Derawan Bersih Strategi Unik Atasi 46 Ton Sampah Baca tuntas artikel ini untuk wawasan mendalam.

Pulau Derawan, permata wisata bahari di Kalimantan Timur, menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata sejak tahun 2010. Lonjakan kunjungan wisatawan, yang mencapai 34.160 orang pada tahun 2024 menurut data BPS Kabupaten Berau, membawa dampak ekonomi positif, namun juga meningkatkan volume sampah secara signifikan.

Pada Juni 2024, Pemerintah Daerah Kabupaten Berau, dengan dukungan Yayasan WWF Indonesia dan konsultan pembangunan, memulai survei dan penyusunan Master Plan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Pulau Derawan. Inisiatif ini bertujuan untuk menyeimbangkan pertumbuhan pariwisata dengan pelestarian lingkungan, mengingat Derawan merupakan kawasan konservasi perairan yang rentan terhadap kerusakan akibat polusi sampah.

Ketiadaan fasilitas pengelolaan sampah terpadu menjadi masalah krusial. Sebagian besar limbah rumah tangga dan sampah dari sektor pariwisata tidak tertangani dengan baik, mengancam daya tarik wisata dan keseimbangan ekologis pulau ini. Sampah yang tidak dipilah langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir, memperburuk kondisi lingkungan.

Sebagai solusi, pembangunan Tempat Pengolahan Sampah berbasis Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Kampung Pulau Derawan menjadi prioritas utama dalam implementasi master plan. Proses pembangunan dimulai dengan pembelian lahan seluas 20 x 20 meter persegi dan pengurusan legalitas tanah. TPS3R diharapkan tidak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga simbol komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Sepanjang tahun 2023, sekitar 80 bangunan non-rumah tangga, termasuk penginapan dan rumah makan, menghasilkan rata-rata 46.105,1 kilogram sampah per hari. Jumlah ini sangat besar untuk pulau kecil seluas 44,6 hektare. Pembangunan TPS3R diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan dan mengancam ekosistem laut, terutama populasi penyu yang menjadi ikon Derawan.

Koordinasi intensif telah dilakukan dengan berbagai dinas terkait untuk memastikan kelancaran proyek. Rencananya, pembangunan TPS3R Derawan akan dimulai pada awal September 2025 dengan acara groundbreaking. Selanjutnya, alat penunjang pengelolaan sampah akan diserahkan, dan pelatihan pemilahan serta pengolahan sampah akan diberikan kepada masyarakat.

WWF Indonesia turut berperan aktif dalam mendukung keberlanjutan di Pulau Derawan, termasuk memperkuat pengelolaan sampah plastik. Dukungan ini mencakup pendampingan komunitas dalam mengubah perilaku terhadap konsumsi plastik sekali pakai, peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah, dan penguatan inisiatif ekonomi lokal yang mendukung praktik berkelanjutan. Dengan adanya TPS3R, diharapkan Pulau Derawan tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga menjadi contoh pengelolaan sampah yang berkelanjutan.