Dilema Tarif Impor Trump: Orang Kaya Indonesia Berkomentar.

Beritajitu.net Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Pada Hari Ini mari kita diskusikan Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang hangat. Artikel Yang Menjelaskan Business, News, Indonesia, Dunia Dilema Tarif Impor Trump Orang Kaya Indonesia Berkomentar Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

1.1. Tabel Perbandingan Dampak Tarif AS

Pada tanggal 10 April 2025, CNBC International melaporkan bahwa Komisi Eropa akan mulai memberlakukan bea masuk terhadap barang-barang dari Amerika Serikat. Tahap pertama tarif impor ini dijadwalkan mulai berlaku pada 15 April, diikuti oleh serangkaian tindakan lanjutan pada 15 Mei.

Langkah ini diambil oleh blok yang terdiri dari 27 negara sebagai respons terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan bea masuk sebesar 25% pada logam yang berasal dari kawasan Eropa. Uni Eropa menyatakan bahwa tindakan ini diperlukan untuk melindungi bisnis dan konsumen Eropa.

Pengusaha Hermanto Tanoko turut memberikan pandangannya mengenai kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Trump. Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk kekhawatiran Amerika Serikat terhadap dominasi China.

Namun, Hermanto menilai bahwa kebijakan ini seperti buah simalakama yang berpotensi menimbulkan dilema bagi Amerika Serikat. Produk-produk impor menjadi lebih mahal karena tarif, sementara produk lokal dengan kualitas serupa juga dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Ia juga menekankan bahwa kebijakan semacam ini bertentangan dengan tren globalisasi, di mana dunia seharusnya tanpa batas. Hermanto mempertanyakan bagaimana mungkin Amerika Serikat mengenakan tarif kepada seluruh dunia di tengah semangat globalisasi.

Dalam pandangannya, Hermanto menilai bahwa kebijakan tersebut justru akan menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan negara itu sendiri, terutama terhadap rakyatnya. Ia berpendapat bahwa rakyat Amerika akan menanggung beban dari kebijakan tersebut.

Komisi Eropa menyatakan bahwa tarif AS tidak dapat dibenarkan dan merugikan, menyebabkan kerugian ekonomi bagi kedua belah pihak, serta ekonomi global. UE lebih memilih untuk menemukan hasil negosiasi dengan AS yang seimbang dan saling menguntungkan. Komisi Eropa juga menegaskan bahwa tindakan balasan ini dapat ditangguhkan kapan saja jika AS menyetujui hasil negosiasi yang adil dan seimbang.

Hermanto berpesan kepada para pengusaha untuk tetap positif, terus berkarya, dan melakukan ekspansi agar dapat mengalahkan merek-merek asing. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia tidak terlalu terkena dampak dari kebijakan Trump, sehingga tidak perlu ikut-ikutan.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyatakan bahwa pihaknya siap untuk membalas tarif impor kecuali negosiasi dengan pemerintah AS berhasil. Ia juga menyerukan perundingan dengan AS, mengatakan bahwa saat ini belum terlambat untuk mengatasi masalah melalui negosiasi.

Maros Sefcovic, komisaris Uni Eropa untuk perdagangan dan keamanan ekonomi, mengatakan bahwa tarif AS berdampak pada ekspor Eropa ke Amerika Serikat senilai 380 miliar euro. Ia menambahkan bahwa ini berarti lebih dari 80 miliar euro dalam bea masuk, lonjakan sebelas kali lipat dari 7 miliar euro yang saat ini dikumpulkan AS.

Tabel Perbandingan Dampak Tarif AS