Serangan Siber Meningkat: Indonesia Butuh Talenta Keamanan Digital!

Beritajitu.net Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Pada Blog Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Informasi Praktis Mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia Serangan Siber Meningkat Indonesia Butuh Talenta Keamanan Digital Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

1.1. 20 Juni 2025

Jakarta, 20 Juni 2025 - Dunia digital, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan serius akibat kekurangan tenaga ahli keamanan siber. Kondisi ini diperparah dengan data yang menunjukkan bahwa 80% organisasi di Indonesia mengakui kekurangan pakar di bidang ini.

Hanief Bastian, Regional Technical Head ManageEngine Indonesia, menyatakan bahwa kekurangan ini dapat menghambat inovasi digital. Inovasi digital akan melambat jika organisasi merasa ragu mengadopsi teknologi baru karena tidak memiliki jaminan keamanan siber yang memadai, ujarnya pada Rabu, 18 Juni 2025.

Krisis ini meningkatkan risiko kebocoran data sensitif, serangan ransomware, dan gangguan layanan publik serta swasta. World Economic Forum memperkirakan defisit global mencapai empat juta profesional keamanan siber, dengan Asia-Pasifik sebagai wilayah yang paling terdampak.

Paradigma keamanan siber telah bergeser dari urusan teknis menjadi fungsi strategis bisnis. Strategi keamanan digital harus terintegrasi dengan tujuan bisnis, adaptif terhadap regulasi, dan mendukung inovasi yang aman.

Solusi low-code dan no-code, sistem manajemen patch otomatis, dan teknologi pendeteksi ancaman berbasis AI dapat memberdayakan tim dengan keterbatasan keahlian. Pemantauan ancaman real-time dan dashboard keamanan intuitif menjadi kebutuhan mendesak.

Hanief menekankan pentingnya SDM yang mampu memimpin dan berpikir strategis, bukan hanya reaktif terhadap insiden. Tujuannya adalah agar visibilitas terhadap potensi ancaman dan kemampuan merespons secara cepat dimiliki oleh siapa saja di garda terdepan operasional TI, jelasnya.

Program reskilling dan upskilling SDM harus menjadi prioritas. Keamanan digital adalah kombinasi sinergis antara orang yang tepat, proses yang matang, serta alat dan teknologi yang efektif.

UMKM juga rentan karena sumber daya terbatas, sementara hacker semakin terorganisir. Dibutuhkan pendekatan komprehensif, menggabungkan pelatihan, otomatisasi, dan pemanfaatan teknologi cerdas.

Membangun pertahanan siber yang kokoh adalah tugas kolektif. Dampak krisis ini dirasakan oleh masyarakat luas, yang menjadi target pencurian identitas dan penipuan digital.

Minimnya ahli keamanan siber berpotensi melumpuhkan infrastruktur digital nasional. Profesi ini menuntut keahlian teknis, komunikasi efektif, dan pemahaman konteks bisnis.