Dompet Digital Menjerit: Utang Paylater RI Menggunung!

Beritajitu.net Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Di Sesi Ini aku mau berbagi tips mengenai Business, News, Indonesia, Dunia yang bermanfaat. Analisis Mendalam Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Dompet Digital Menjerit Utang Paylater RI Menggunung jangan sampai terlewat.

Jakarta, 7 September 2025 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau secara ketat potensi gangguan terhadap kinerja perbankan, stabilitas sistem, dan kepercayaan publik. Langkah-langkah antisipatif akan diambil untuk memastikan sektor perbankan terus berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Koordinasi intensif dengan lembaga terkait, terutama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), terus dilakukan.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Juni 2025 mencapai Rp131,84 triliun. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa 60% dari total penyaluran KUR diserap oleh sektor produksi, dengan 1.007.101 debitur baru.

OJK memproyeksikan stabilitas kinerja perbankan pada tahun 2025, meskipun pertumbuhan kredit diperkirakan akan sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menekankan bahwa intermediasi perbankan tetap stabil dengan profil risiko yang terjaga. Aktivitas operasional perbankan juga dioptimalkan untuk memberikan layanan keuangan yang optimal kepada masyarakat.

Penyaluran kredit ke beberapa sektor ekonomi menunjukkan pertumbuhan double digit secara tahunan. Hal ini mencerminkan kehati-hatian bank dalam menyalurkan kredit, terutama pada segmen berisiko tinggi, namun tetap ekspansif pada sektor-sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian dan memiliki prospek yang baik.

OJK mencatat bahwa porsi kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan mencapai 0,30% dari total kredit perbankan, dengan pertumbuhan yang signifikan secara tahunan. Per Juli 2025, baki debet paylater mencapai Rp24,05 triliun, meningkat 33,56% secara tahunan, dengan jumlah rekening mencapai 28,25 juta.

Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa infrastruktur perbankan secara umum masih terjaga dengan baik, sehingga layanan keuangan bagi masyarakat tetap berjalan optimal di tengah dinamika sosial-politik yang terjadi.

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 12,42%, diikuti oleh Kredit Konsumsi sebesar 8,11%, dan Kredit Modal Kerja sebesar 3,08% secara tahunan.

Dari sisi kepemilikan, kredit dari kantor cabang bank asing tumbuh paling tinggi, yaitu sebesar 9,90% secara tahunan. Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 18,31%, sektor pengangkutan dan pergudangan tumbuh 22,25%, dan aktivitas jasa lainnya tumbuh 28,92%.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 7,00% secara tahunan menjadi Rp9.294 triliun. Giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 10,72%, 5,91%, dan 4,84% secara tahunan.

Tabel Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi (Juli 2025)

Sektor Ekonomi	Pertumbuhan (yoy)
Pertambangan dan Penggalian	18,31%
Pengangkutan dan Pergudangan	22,25%
Aktivitas Jasa Lainnya	28,92%

Terima kasih telah mengikuti pembahasan dompet digital menjerit utang paylater ri menggunung dalam business, news, indonesia, dunia ini sampai akhir Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca tetap produktif dan rawat diri dengan baik. Jika kamu setuju Terima kasih atas kunjungan Anda