Ekonomi RI Harus Bangkit: Pelajaran Jatuh, Tahan Krisis!

Beritajitu.net Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Dalam Konten Ini saya ingin membedah Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari publik. Catatan Penting Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Ekonomi RI Harus Bangkit Pelajaran Jatuh Tahan Krisis, Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.

1.1. Tabel Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi (Kuartal III)

Pada tanggal 8 Mei 2025, Chatib Basri, seorang anggota Dewan Ekonomi Nasional, menekankan pentingnya kesiapan Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Menurutnya, Indonesia tidak hanya perlu berupaya untuk tumbuh, tetapi juga harus memiliki strategi untuk bertahan jika terjadi risiko keruntuhan ekonomi.

Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan memanfaatkan potensi pasar dan investasi melalui berbagai forum kerjasama internasional. Beberapa forum yang disebutkan termasuk Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menambahkan bahwa Indonesia telah memulai perundingan tarif dengan Amerika Serikat. Langkah ini diambil setelah pengumuman kebijakan tarif resiprokal oleh Presiden Donald Trump. Pemerintah menargetkan penyelesaian perundingan I-EU CEPA dalam waktu 60 hari.

Airlangga Hartarto juga menekankan perlunya kewaspadaan terhadap persaingan global dan penurunan perdagangan akibat kebijakan uncertainty yang diterapkan oleh AS serta perang dagang antara AS dan China. Chatib Basri menambahkan bahwa pengambilan keputusan yang just in time (satu waktu) menjadi sangat berisiko dalam situasi global yang tidak pasti.

Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan paket deregulasi kebijakan untuk mempermudah perizinan berusaha, dengan tujuan menarik investor. Dalam negosiasi, delegasi Indonesia telah bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi AS dan pelaku usaha dari berbagai sektor.

Chatib Basri mengibaratkan ekonomi dengan balap sepeda motor, di mana jatuh adalah hal yang tak terhindarkan. Oleh karena itu, ketidakpastian global juga tidak dapat dihindari. Ia menekankan pentingnya beralih dari pendekatan just in time ke just in case, yaitu berjaga-jaga dan mempertahankan ketersediaan pasokan.

Data dari Kementerian Investasi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal III adalah 1,8%, sementara Korea Selatan mencapai 3,1%. Investasi, khususnya non-bangunan, terus menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Selain itu, perlu juga mencegah masuknya barang-barang dumping dengan memperhatikan safeguard dan daya saing industri dalam negeri.

Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa sekitar 87% perdagangan barang dunia berlangsung di luar keterlibatan Amerika Serikat. Hal ini menegaskan pentingnya diversifikasi mitra dagang dan penguatan kerjasama regional. Pemerintah menargetkan perluasan pasar ke daerah lain, mengingat episentrum ketidakpastian dan gejolak berada di Amerika.

Tabel Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi (Kuartal III)