ESDM Bedah Balongan: BBM Euro 5, Efisiensi Jadi Fokus?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5299952/original/050789800_1753856846-WhatsApp_Image_2025-07-29_at_15.40.48_378ef75b.jpg)
Beritajitu.net Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Di Situs Ini saya akan mengupas Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari orang-orang. Panduan Seputar Business, News, Indonesia, Dunia ESDM Bedah Balongan BBM Euro 5 Efisiensi Jadi Fokus Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.
Table of Contents
Pada tanggal 30 Juli 2025, Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Komersialisasi dan Transportasi Migas, Satya Hangga Yudha Widya Putra, beserta timnya, melakukan kunjungan kerja penting ke Kilang Pertamina RU VI Balongan, yang terletak di Indramayu, Jawa Barat.
Kunjungan ini merupakan bagian dari serangkaian evaluasi kilang Pertamina yang bertujuan untuk memperkuat sinergi dan memastikan kesiapan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan. Sebelumnya, Satya Hangga juga telah melakukan inspeksi ke RU II Dumai, RU III Plaju, dan RU V Balikpapan.
General Manager RU VI Balongan, Yulianto Triwibowo, menjelaskan bahwa kilang Balongan merupakan salah satu kilang termuda Pertamina dan memiliki posisi strategis karena lokasinya yang dekat dengan Jakarta. Kilang ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 150 MBSD (Million Barrels per Stream Day) dengan indeks kompleksitas tertinggi di antara kilang Pertamina lainnya, yaitu 11,9.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan telah berhasil meningkatkan kapasitas pengolahan dari 125 ribu barel per hari menjadi 150 ribu barel per hari. Produk utama yang dihasilkan meliputi Pertalite, Pertamax, Avtur, Solar, serta produk non-BBM seperti propylene dan decant oil.
Dalam kunjungan tersebut, Satya Hangga menyoroti beberapa isu penting, termasuk tantangan defisit minyak yang dihadapi Indonesia. Konsumsi minyak nasional mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara produksi domestik hanya 600 ribu barel. Ia juga menyinggung isu ekspor minyak mentah dan pentingnya penyesuaian harga produk.
Senior Manager Operation & Manufacturing, Eko Nurcahyono, menyampaikan keprihatinannya atas disparitas harga, di mana selisih harga produk seperti Mogas yang terlalu tipis dengan harga minyak mentah membuat margin keuntungan kilang menjadi kecil.
Astri Agustiana Sari, Manager RBO RU VI, menambahkan bahwa kebijakan harga sangat menentukan profitabilitas. Pihaknya siap memproduksi BBM rendah sulfur sesuai standar Euro 4 dan Euro 5 jika ada dukungan regulasi. Ia juga berharap adanya dukungan harga gas alam yang lebih kompetitif untuk kebutuhan bahan bakar kilang.
Yulianto menekankan bahwa KPI sebagai entitas bisnis hanya menerima harga minyak yang ditentukan pasar. Ia berharap peningkatan teknologi kilang untuk mendukung standar BBM ramah lingkungan bisa terus didukung pemerintah. Ia juga menegaskan bahwa kualitas SDM Pertamina sangat kompetitif dan profesional, tak kalah dengan perusahaan migas global seperti Aramco dan Petronas. Kondisi kilang saat ini aman terkendali dan beroperasi secara normal.
Namun, kendala di jalur pipa Cikampek–Jakarta disebut kerap mengganggu kelancaran distribusi. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mengatasi masalah ini agar distribusi BBM dapat berjalan lebih efisien.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Kementerian ESDM dan Pertamina dalam upaya meningkatkan produksi BBM yang ramah lingkungan dan mengatasi tantangan energi yang dihadapi Indonesia.
Begitulah uraian lengkap esdm bedah balongan bbm euro 5 efisiensi jadi fokus yang telah saya sampaikan melalui business, news, indonesia, dunia Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda tingkatkan keterampilan dan jaga kebersihan diri. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Terima kasih atas dukungan Anda.
✦ Tanya AI