• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Evolusi Kecerdasan Buatan: Perjalanan Panjang dari Masa Lalu.

img

Beritajitu.net Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Pada Kesempatan Ini mari kita eksplorasi Technology, News, Indonesia, Dunia yang sedang viral. Artikel Yang Fokus Pada Technology, News, Indonesia, Dunia Evolusi Kecerdasan Buatan Perjalanan Panjang dari Masa Lalu Simak penjelasan detailnya hingga selesai.

    Table of Contents

Kecerdasan Buatan (AI) bukanlah konsep yang sepenuhnya baru. Bahkan, ide tentang mesin yang mampu berpikir seperti manusia sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, seperti yang dicatat oleh IBM pada hari Kamis, 22 Mei 2025. Namun, baru pada pertengahan abad ke-20 gagasan ini mulai dieksplorasi secara ilmiah.

Pada tahun 1950, Alan Turing, seorang ilmuwan Inggris, memperkenalkan Tes Turing dalam makalahnya yang berjudul Computing Machinery and Intelligence. Enam tahun kemudian, tepatnya tahun 1956, istilah Artificial Intelligence secara resmi diperkenalkan pada konferensi Dartmouth Summer Research Project on Artificial Intelligence. Konferensi ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti John McCarthy, Marvin Minsky, Nathaniel Rochester, dan Claude Shannon, menandai fondasi awal penelitian AI sebagai bidang studi yang terpisah.

Meskipun demikian, keterbatasan teknologi pada masa itu menyebabkan perkembangan AI berjalan lambat. Ekspektasi yang tinggi yang tidak terpenuhi menyebabkan periode yang dikenal sebagai AI Winter, di mana minat dan pendanaan terhadap AI menurun drastis. Periode ini terjadi pertama kali pada tahun 1974–1980 dan kembali pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an.

Namun, AI kembali bangkit pada dekade 1990-an seiring dengan kemajuan teknologi komputer dan ketersediaan data dalam jumlah besar (big data). Hal ini didukung oleh prosesor grafis (GPU) yang semakin kuat dan algoritma yang lebih canggih. Pada tahun 1997, komputer IBM Deep Blue mencetak sejarah dengan mengalahkan juara dunia catur Garry Kasparov, sebuah pencapaian penting dalam pengembangan AI.

Memasuki tahun 2000-an, fokus penelitian AI bergeser ke arah machine learning dan deep learning, cabang AI yang memungkinkan sistem untuk belajar secara mandiri dari data. Saat ini, AI telah merambah berbagai aspek kehidupan, mulai dari asisten virtual seperti Siri dan Alexa, sistem rekomendasi di media sosial dan e-commerce, kendaraan otonom, hingga diagnosis medis.

Salah satu momen penting adalah ketika Google DeepMind mengembangkan AlphaGo, sebuah AI yang berhasil mengalahkan pemain profesional game strategi Go pada tahun 2016. Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti IBM, Google, dan Microsoft terus berinovasi dengan menerapkan AI dalam solusi industri, bisnis, dan layanan publik, seperti yang diwartakan Coursera pada hari Kamis, 22 Mei 2025.

Meskipun perkembangan AI sangat pesat, masih ada berbagai tantangan yang perlu diatasi. Ini termasuk kekhawatiran tentang hilangnya pekerjaan karena otomatisasi, bias algoritma yang tidak adil, dan potensi penggunaan AI untuk tujuan yang merugikan. Oleh karena itu, pengembangan AI saat ini tidak hanya fokus pada performa teknis, tetapi juga pada prinsip-prinsip etika dan keberlanjutan.

Para ahli memperkirakan bahwa AI akan terus berkembang dalam dekade mendatang, dengan potensi besar untuk mendukung inovasi dalam sains, kesehatan, pendidikan, dan banyak bidang lainnya. Namun, pemanfaatannya harus dibarengi dengan pengawasan, regulasi, dan keterlibatan lintas disiplin untuk memastikan AI benar-benar memberikan manfaat bagi umat manusia. Contohnya, peluncuran Chatbot AI SARI pada Senin, 21 April 2025, oleh perwakilan dari Kemlu RI dan UN Women.

Sekian uraian detail mengenai evolusi kecerdasan buatan perjalanan panjang dari masa lalu yang saya paparkan melalui technology, news, indonesia, dunia Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua terus belajar hal baru dan jaga imunitas. Mari sebar informasi ini ke orang-orang terdekatmu. semoga Anda menikmati artikel lainnya. Sampai jumpa.

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.