• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Fikih Islam Mengupas Tuntas Tawaf Haid Jemaah Haji.

img

Beritajitu.net Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Di Sini saya akan mengulas tren terbaru mengenai News, Indonesia. Catatan Penting Tentang News, Indonesia Fikih Islam Mengupas Tuntas Tawaf Haid Jemaah Haji, Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

Menjelang kepulangan dari Tanah Suci, seringkali muncul pertanyaan mengenai hukum tawaf wada' bagi jamaah haji perempuan yang sedang haid. Menurut Nyai Badriyah Fayumi, pembimbing ibadah haji, perempuan yang masih mengalami menstruasi saat akan meninggalkan Mekkah tidak wajib melaksanakan tawaf perpisahan dan tidak dikenakan denda (dam) jika tidak melakukannya. Hal ini disampaikan dalam tayangan daring pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Lalu, bagaimana dengan tawaf ifadah, yang merupakan rukun haji? Beliau menjelaskan bahwa perempuan yang sedang haid juga tidak diwajibkan untuk melaksanakan tawaf ifadah. Kondisi ini memberikan keringanan bagi jamaah perempuan dalam menjalankan ibadah haji.

Meskipun demikian, Nyai Badriyah menekankan bahwa perempuan yang sedang haid tetap harus mematuhi larangan dan kewajiban ihram. Ihram tetap sah meskipun dalam kondisi tidak suci. Jika waktu untuk melaksanakan umrah sangat terbatas dan masih keluar darah haid, jamaah perempuan disarankan untuk mengubah niat haji dari tamattu' menjadi qiran.

Lebih lanjut, jamaah perempuan diimbau untuk menunggu hingga benar-benar suci sebelum melaksanakan rangkaian ibadah umrah seperti tawaf dan sa'i. Hal ini sesuai dengan pendapat Abi Umar Yusuf bin Abdullah al-Syarkha dalam kitab al-Kaafi.

Nyai Badriyah juga menyoroti pengorbanan besar yang dilakukan oleh jamaah haji perempuan. Sungguh sayang jika kesempatan jihadnya perempuan tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, ujarnya. Perempuan harus berpisah dengan keluarga dan meninggalkan rutinitas sehari-hari dalam waktu yang lama, sebuah pengorbanan yang sangat luar biasa, terutama di masa lalu sebelum kemudahan transportasi dan komunikasi modern.

Itulah informasi komprehensif seputar fikih islam mengupas tuntas tawaf haid jemaah haji yang saya sajikan dalam news, indonesia Saya harap Anda mendapatkan pencerahan dari tulisan ini pertahankan motivasi dan pola hidup sehat. Mari berikan manfaat dengan membagikan ini. jangan lewatkan konten lainnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.