Garuda Ungkap Akar Masalah: Tiket Domestik Tinggi Melambung.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5202233/original/050324100_1745893413-1000005242.jpg)
Beritajitu.net Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Sekarang aku mau menjelaskan berbagai manfaat dari Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Ringkasan Informasi Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends Garuda Ungkap Akar Masalah Tiket Domestik Tinggi Melambung Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.
- 1.1. Jakarta, [Tanggal Hari Ini]
Table of Contents
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Harga tiket pesawat domestik masih menjadi perhatian utama masyarakat. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub pada 22 Mei 2025, Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan mahalnya harga tiket pesawat.
Wamildan menjelaskan bahwa sejak tahun 2019, struktur biaya maskapai telah mengalami perubahan signifikan, terutama akibat kenaikan harga avtur dan biaya pemeliharaan pesawat. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memberikan dampak besar pada penetapan harga tiket. Komponen biaya seperti pemeliharaan, avtur, dan sewa pesawat yang berbasis dolar AS semakin memperparah tekanan margin maskapai.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, menambahkan bahwa lonjakan biaya juga disebabkan oleh tingginya kebutuhan reaktivasi pesawat setelah pandemi COVID-19. Ia juga menyoroti perubahan dalam standar akuntansi (PSAK 73) yang mengharuskan pencatatan sewa pesawat sebagai penyusutan, bukan lagi biaya langsung.
Garuda Indonesia mengusulkan penyesuaian Tarif Batas Atas (TBA) untuk mengatasi masalah ini. Wamildan mencontohkan, biaya penerbangan Cengkareng-Denpasar pada 2019 sebesar Rp194 juta. Perhitungan tarif yang sebelumnya hanya berdasarkan jarak, kini disepakati untuk memperhitungkan juga block hour atau lamanya penerbangan.
Ditjen Perhubungan Udara tengah meninjau kembali kebijakan tarif angkutan udara domestik, termasuk revisi terhadap Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2019 dan Keputusan Menteri Nomor 106 Tahun 2019. Revisi ini mencakup perhitungan tarif berdasarkan jarak dan waktu tempuh, serta penyesuaian terhadap batas atas dan batas bawah tarif.
Pemerintah juga mendorong penggunaan pesawat propeler untuk layanan konektivitas daerah dengan menghapus diferensiasi tarif layanan pada jenis pesawat tersebut. Selain itu, Ditjen Perhubungan Udara menekankan pentingnya mempersempit selisih antara tarif batas atas dan bawah guna mencegah praktik tarif predator serta menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat.
Penyesuaian ini diharapkan dapat menciptakan formulasi tarif yang lebih adil dan sesuai dengan kondisi aktual industri penerbangan, serta mengurangi disparitas harga antara musim sepi dan musim ramai.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan beberapa faktor yang mempengaruhi harga tiket pesawat:
Faktor | Dampak |
---|---|
Kenaikan Harga Avtur | Meningkatkan biaya operasional maskapai |
Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah | Meningkatkan biaya komponen berbasis dolar AS |
Biaya Pemeliharaan Pesawat | Meningkatkan biaya operasional maskapai |
Begitulah garuda ungkap akar masalah tiket domestik tinggi melambung yang telah saya bahas secara lengkap dalam lifestyle, news, indonesia, trends Terima kasih telah membaca hingga bagian akhir selalu bergerak maju dan jaga kesehatan lingkungan. silakan share ke temanmu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI