Grab Respons Aksi Mitra: Layanan Prioritas, Tarif Ojol Dievaluasi!

Beritajitu.net Hai semoga perjalananmu selalu mulus. Di Kutipan Ini saya akan mengupas informasi menarik tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Pandangan Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Grab Respons Aksi Mitra Layanan Prioritas Tarif Ojol Dievaluasi lanjut sampai selesai.

1.1. Tabel: Perbandingan Tuntutan Aksi Unjuk Rasa

Grab Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus menjalin komunikasi yang konstruktif dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan. Hal ini dilakukan untuk mendukung kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan mitra pengemudi, kenyamanan pengguna, serta keberlanjutan industri transportasi online.

Menanggapi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sebagian pengemudi online, Grab menghargai hak mitra untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perusahaan juga menyambut baik inisiatif pemerintah untuk meninjau struktur biaya jasa transportasi online, yang dianggap sebagai langkah tepat untuk menciptakan ekosistem yang lebih adil dan berkelanjutan.

Pada tanggal 22 Juli 2025, Grab menyatakan bahwa operasional layanan tetap berjalan normal di tengah aksi protes. Perusahaan memastikan bahwa sistem akan otomatis mengalihkan pesanan ke mitra lain jika terjadi gangguan layanan akibat situasi tertentu. Pengguna juga dapat menghubungi Pusat Bantuan Grab jika mengalami kendala.

Grab juga menyoroti usulan pemotongan komisi hingga 10%, yang dinilai tidak sejalan dengan keberlangsungan ekosistem. Menurut Grab, pemotongan sepihak justru akan merugikan semua pihak, termasuk pengemudi sendiri. Perusahaan menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara tarif yang terjangkau bagi pengguna dan pendapatan yang layak bagi mitra.

Sebagai bentuk dukungan terhadap mitra, Grab telah menjalankan program subsidi tarif, diskon, dan loyalitas pelanggan. Upaya ini bertujuan untuk menjaga permintaan tetap tinggi dan membantu mitra mendapatkan penghasilan yang stabil. Grab juga berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan industri transportasi online yang sehat dan berkelanjutan.

Meskipun terdapat aksi unjuk rasa, Grab mencatat bahwa mayoritas mitra (99%) tetap aktif memberikan layanan di berbagai kota. Perusahaan juga menegaskan bahwa pelanggaran terhadap Kode Etik Grab akan ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, pada tanggal 17 Juli, aksi unjuk rasa serupa juga dilakukan oleh pengemudi ojol di kawasan Monas. Namun, tuntutan pada aksi tersebut berbeda, dengan fokus pada penolakan terhadap narasi yang ingin menjadikan pengemudi ojol sebagai buruh. Mereka menekankan pentingnya mempertahankan identitas sebagai mitra mandiri yang menjamin kebebasan waktu dan ritme kerja.

Grab menekankan bahwa selama lebih dari tiga tahun terakhir belum ada penyesuaian signifikan pada tarif, padahal biaya hidup dan operasional mitra terus meningkat. Oleh karena itu, perusahaan mendukung evaluasi tarif yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.

Tabel: Perbandingan Tuntutan Aksi Unjuk Rasa

Kelompok	Tuntutan Utama
Garda Indonesia (22 Juli 2025)	Pembatasan pemotongan aplikasi menjadi 10%
Komunitas URC Bergerak (17 Juli)	Penolakan terhadap narasi pengemudi ojol sebagai buruh