Hanbok Fusion Laris Manis: Untung Mengalir, Identitas Terkikis?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5294594/original/083365800_1753412223-SnapInsta.to_524124780_18499456891067559_7179686267512605731_n.jpg)
Beritajitu.net Hai selamat membaca informasi terbaru. Dalam Konten Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Analisis Artikel Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Hanbok Fusion Laris Manis Untung Mengalir Identitas Terkikis Jangan berhenti di tengah jalan
Table of Contents
Bisnis penyewaan Hanbok di sekitar Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan, mengalami lonjakan permintaan dari wisatawan. Fenomena ini didorong oleh kebijakan masuk gratis ke istana bagi pengunjung yang mengenakan Hanbok, yang diperkenalkan sejak Oktober 2013 oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata.
Namun, tren fusion Hanbok, yang menampilkan desain modern dan mencolok, kini lebih populer dibandingkan Hanbok tradisional. Jeong (65), seorang pemilik toko penyewaan Hanbok di dekat stasiun Gyeongbokgung, mengungkapkan bahwa sekitar delapan dari sepuluh pengunjung memilih fusion Hanbok.
Seol Ji, pekerja di toko penyewaan Hanbok lainnya, menambahkan, Hanbok tradisional tidak laku. Semua orang menginginkan sesuatu yang berkilau yang terlihat bagus di foto. Toko-toko kini banyak memajang rok berhiaskan emas dan desain modern lainnya.
Park (22), seorang pengunjung yang mengenakan Hanbok emas merah muda, menyatakan bahwa popularitas Hanbok adalah hal yang baik. Namun, beberapa pihak mengkhawatirkan perkembangan pesat fusion Hanbok. Kritikus berpendapat bahwa hal ini dapat mengikis identitas pakaian nasional Korea.
Lee, seorang pemilik toko Hanbok tradisional, merasa terganggu ketika orang memperlakukan kostum sewaan sebagai pakaian nasional. Mantan kepala distrik Jongno, Kim Young-Jong, bahkan mengadvokasi penghapusan kebijakan masuk gratis karena maraknya kostum sewaan yang sangat dimodifikasi.
Meskipun demikian, para pejabat belum mengambil langkah formal untuk membatasi penggunaan Hanbok modifikasi. Pada tahun 2024, mantan Kepala KHS, Choi Eung-Chon, menyatakan keprihatinannya bahwa banyak Hanbok yang dipinjam wisatawan tidak sesuai dengan pola tradisional atau telah kehilangan identitas nasionalnya.
Korea Heritage Service (KHS) mencatat bahwa hampir 1,72 juta pengunjung mengenakan Hanbok saat memasuki Istana Gyeongbok tahun lalu. Terlepas dari kekhawatiran yang ada, seorang juru bicara agensi menyatakan bahwa Hanbok terus berevolusi lintas generasi.
Biaya penyewaan Hanbok berkisar antara 15 ribu hingga 30 ribu won (sekitar Rp178 ribu - Rp355 ribu) untuk dua jam. Fenomena ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin merasakan budaya Korea saat mengunjungi istana bersejarah tersebut. Artikel ini dilansir oleh Liputan6.com pada tanggal 9 September 2025.
Sekian ulasan komprehensif mengenai hanbok fusion laris manis untung mengalir identitas terkikis yang saya berikan melalui travel, indonesia, trens, dunia Silakan aplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari pertahankan motivasi dan pola hidup sehat. Jika kamu suka Terima kasih
✦ Tanya AI