Harga Minyak Jatuh: Sanksi AS Bayangi Rusia!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4723196/original/076191600_1705922178-fotor-ai-20240122181355.jpg)
Beritajitu.net Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Kini aku ingin berbagi insight tentang Economy, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Catatan Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Harga Minyak Jatuh Sanksi AS Bayangi Rusia Pastikan kalian menyimak seluruh isi artikel ini ya.
Table of Contents
Salah satu pemicunya adalah kekhawatiran pasar terhadap peningkatan pasokan minyak dari OPEC+. Organisasi ini, bersama sekutunya termasuk Rusia, telah sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 547.000 barel per hari mulai September. Langkah ini bertujuan untuk mengakhiri pemangkasan produksi lebih awal dari rencana semula.
Selain itu, ancaman tarif dari Presiden AS terhadap India atas pembelian minyak Rusia turut membebani harga. Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mengenakan tarif tambahan sebesar 25% untuk barang-barang dari India, dengan alasan impor minyak Rusia secara langsung atau tidak langsung. New Delhi merespons dengan menyebut tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan berjanji untuk melindungi kepentingan ekonominya.
Analis di Rystad Energy, Janiv Shah, menyatakan bahwa pasar masih menunggu implementasi formal tarif dan dampaknya terhadap berbagai elemen pasar. Ketidakpastian ini menambah volatilitas harga minyak.
Di sisi lain, pasar juga mendapat dukungan dari penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penarikan 3,0 juta barel dari inventaris selama pekan yang berakhir 1 Agustus. Penarikan ini melampaui perkiraan analis sebesar 0,6 juta barel.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengindikasikan adanya potensi pengumuman terkait sanksi terhadap Rusia atas perang di Ukraina. Hal ini menambah ketidakpastian di pasar, meskipun beberapa pedagang skeptis terhadap gangguan pasokan yang signifikan.
Pada tanggal 7 Agustus 2025, harga minyak Brent turun 40 sen atau 0,59% menjadi USD 67,24 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) susut 51 sen atau 0,78% menjadi USD 64,65.
Secara keseluruhan, pasar minyak menunjukkan stabilitas yang rapuh, dengan harga yang sensitif terhadap perkembangan geopolitik dan perubahan dalam dinamika pasokan dan permintaan global. Ancaman resesi AS dan perubahan kebijakan di Tiongkok juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
India, sebagai pembeli minyak mentah lintas laut terbesar dari Rusia, mengimpor sekitar 1,75 juta barel per hari dari Januari hingga Juni 2025. Situasi ini menempatkan India pada posisi sentral dalam dinamika pasar minyak global.
Berikut adalah rangkuman pergerakan harga minyak pada tanggal 6-7 Agustus 2025:
Jenis Minyak | Perubahan Harga (6 Agustus) | Harga (7 Agustus) |
---|---|---|
Brent | Turun | USD 67,24 |
WTI | Turun | USD 64,65 |
Itulah informasi komprehensif seputar harga minyak jatuh sanksi as bayangi rusia yang saya sajikan dalam economy, news, indonesia, dunia Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda selalu berpikir kreatif dan jaga pola tidur. Jika kamu merasa ini berguna Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI