Harga Minyak Terjun Bebas: Sanksi Rusia Mungkin Dilonggarkan?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4721214/original/094318300_1705710833-fotor-ai-202401207334.jpg)
Beritajitu.net Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Disini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Business, News, Indonesia, Dunia. Ulasan Artikel Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Harga Minyak Terjun Bebas Sanksi Rusia Mungkin Dilonggarkan lanjutkan membaca untuk wawasan menyeluruh.
- 1.1. Jakarta, 16 Agustus 2025
Table of Contents
Jakarta, 16 Agustus 2025 - Harga minyak dunia mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Jumat (15/8/2025), dipicu antisipasi pertemuan penting antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska. Pertemuan ini diharapkan dapat membahas potensi gencatan senjata di Ukraina dan implikasinya terhadap sanksi Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent turun USD 0,99 atau 1,5% menjadi USD 65,85 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) melemah USD 1,16 atau 1,8% ke level USD 62,80 per barel.
Trump, yang tiba di Alaska pada hari Jumat, menyatakan keinginannya untuk segera melihat adanya gencatan senjata dalam konflik Rusia-Ukraina. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan harapan Putin agar pembicaraan tersebut membuahkan hasil positif.
Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior BOK Financial, berpendapat bahwa pertemuan ini dapat memicu ketegangan di pasar minyak. Pengumuman gencatan senjata akan menjadi sentimen negatif bagi harga minyak mentah dalam jangka pendek, jelasnya.
Pasar juga dibayangi kekhawatiran terhadap permintaan bahan bakar yang melemah di China. Data menunjukkan bahwa output industri China pada bulan Juli tumbuh pada laju terendah dalam delapan bulan, sementara penjualan ritel meningkat paling lambat sejak Desember.
Produksi kilang minyak China naik 8,9% secara tahunan pada Juli, namun menurun dibandingkan Juni. Ekspor produk minyak juga meningkat, mengindikasikan lemahnya konsumsi domestik.
Selain itu, Baker Hughes melaporkan bahwa jumlah rig minyak AS naik satu menjadi 412 unit pada minggu ini.
Analis Bank of America memproyeksikan surplus rata-rata 890.000 barel per hari dari Juli 2025 hingga Juni 2026, seiring meningkatnya pasokan dari OPEC+. Prediksi ini sejalan dengan laporan Badan Energi Internasional (IEA) yang menyebut pasar minyak global membengkak akibat peningkatan produksi OPEC+.
Trump juga memperingatkan potensi penerapan sanksi sekunder bagi negara-negara yang terus membeli minyak Rusia jika perundingan tidak menghasilkan kesepakatan. Ia juga mengisyaratkan kemungkinan peningkatan tekanan tarif terhadap India dan China jika pembicaraan menemui jalan buntu.
Pergerakan harga minyak sepanjang minggu ini mencerminkan sentimen pasar yang berhati-hati, dengan prospek eskalasi konflik yang menciptakan ketidakpastian besar dan berpotensi menekan harga minyak karena potensi perlambatan ekonomi global.
Demikian informasi tuntas tentang harga minyak terjun bebas sanksi rusia mungkin dilonggarkan dalam business, news, indonesia, dunia yang saya sampaikan Silakan aplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari cari peluang baru dan jaga stamina tubuh. Mari kita sebar kebaikan dengan berbagi ini. cek juga artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI