Hilirisasi Mineral Indonesia: Bukti Ekosistem Lengkap, Masa Depan Cerah!

Beritajitu.net Bismillah semoga hari ini istimewa. Di Sini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Business, News, Indonesia, Dunia. Ulasan Mendetail Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Hilirisasi Mineral Indonesia Bukti Ekosistem Lengkap Masa Depan Cerah Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Indonesia telah memiliki ekosistem hilirisasi mineral yang lengkap. Hal ini ditegaskan dalam acara Indonesia Connect by Liputan6, Sabtu (23 Agustus 2025).

Pernyataan ini menyusul penyerahan dokumen pra studi kelayakan (FS) untuk 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, kepada Danantara pada Selasa (22 Juli 2025). Bahlil, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, menyerahkan dokumen tersebut kepada CEO Danantara, Rosan Roeslani, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Fokus utama Indonesia saat ini adalah hilirisasi nikel, yang terbukti memberikan nilai tambah signifikan. Airlangga mencontohkan, sebelum hilirisasi, nilai ekspor nikel berkisar USD 4 miliar. Namun, setelah hilirisasi, nilai tersebut melonjak hingga mendekati USD 30 miliar.

Selain nikel, Indonesia juga unggul dalam pemanfaatan tembaga. Salah satu pabrik terbesar di Gresik mampu mengolah 3 juta ton bijih tembaga, menghasilkan copper cathode dan logam mulia, termasuk 70 ton emas yang sebelumnya tidak pernah diproduksi.

Airlangga menekankan pentingnya tembaga dalam berbagai industri, termasuk kendaraan listrik dan teknologi luar angkasa. Tidak ada produksi elektronik, produksi semikonduktor, ekosistem EV termasuk baterai tanpa copper, ujarnya.

Dari 18 proyek yang diajukan, 8 di antaranya berfokus pada hilirisasi mineral dan batu bara, 2 proyek ketahanan energi, 3 proyek hilirisasi pertanian, 2 proyek transisi energi, dan 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan. Total nilai investasi mencapai USD 20,1 miliar untuk hilirisasi minerba, USD 14,5 miliar untuk ketahanan energi, USD 444,3 juta untuk hilirisasi pertanian, USD 2,5 miliar untuk transmisi energi, dan USD 1,08 miliar untuk hilirisasi kelautan dan perikanan.

Airlangga menambahkan bahwa Indonesia telah menjadi pemain utama dalam sektor mineral kritis sejak 1967. Keberhasilan hilirisasi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara unggul dalam produksi tembaga dan mineral penting lainnya.