Indonesia: Harga Beras Tinggi di Negara Maju, Aman!

Beritajitu.net Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Di Momen Ini saya ingin berbagi pandangan tentang Business, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Diskusi Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Indonesia Harga Beras Tinggi di Negara Maju Aman Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.

Jakarta, 25 Agustus 2025 - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan kabar gembira bahwa Indonesia tidak melakukan impor beras tahun ini, sebuah pencapaian yang patut disyukuri di tengah krisis pangan global yang melanda banyak negara maju.

Mentan mengungkapkan bahwa saat negara-negara maju seperti Jepang mengalami lonjakan harga beras hingga 90,7% pada Juli 2025, yang menyebabkan warganya harus antre untuk membeli beras murah, Indonesia justru berhasil menjaga ketahanan pangan berkat produksi beras dalam negeri yang kuat.

Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization (FAO), United States Department of Agriculture (USDA), dan Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, produksi beras nasional diproyeksikan meningkat signifikan. Dari 30,62 juta ton pada tahun 2024, diperkirakan akan mencapai 33,8–35,6 juta ton pada tahun 2025.

Lebih lanjut, Mentan menjelaskan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog saat ini mencapai rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir, yaitu 4,2 juta ton. Jumlah ini jauh melampaui stok tahun lalu yang hanya sekitar 1 juta ton. FAO dan Departemen Pertanian Amerika memuji capaian ini, ujar Mentan.

Untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan (SPHP), Perum BULOG akan meningkatkan penyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton, dengan harga yang terjangkau.

Alhamdulillah, kita patut bersyukur stok beras dalam negeri sangat cukup, sehingga tahun ini kita tidak impor beras. Hingga Agustus ini stok beras aman dan produksi on the track terus meningkat, kata Mentan, seperti dikutip dari Antara.

Mentan optimis bahwa harga beras akan semakin stabil dalam beberapa minggu ke depan, seiring dengan penguatan distribusi beras SPHP. Penurunan harga ini merupakan hasil dari intervensi melalui operasi pasar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digencarkan oleh Perum Bulog bersama TNI/Polri dan instansi terkait.

Saat ini, Bulog menyalurkan 6.000 ton beras SPHP per hari, dengan rencana peningkatan menjadi 7.000–10.000 ton per hari hingga akhir tahun 2025. Total target penyaluran dari awal Juli hingga Desember 2025 mencapai 1,3 juta ton.

Amran menambahkan, panen kedua pada September 2025 akan semakin memperkuat pasokan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan beras. Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras untuk seluruh masyarakat Indonesia.