Israel-Iran Memanas: Turis Terdampar Kelaparan, Dompet Menipis!

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga kita selalu bersatu. Saat Ini saya akan mengupas informasi menarik tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Ringkasan Informasi Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends IsraelIran Memanas Turis Terdampar Kelaparan Dompet Menipis Baca tuntas untuk mendapatkan gambaran sepenuhnya.

Perang antara Israel dan Iran pada Juni 2025 telah menyebabkan kekacauan besar dalam perjalanan udara. Belasan maskapai terpaksa menunda atau membatalkan penerbangan, mengakibatkan banyak pelancong terdampar dan tidak dapat melanjutkan perjalanan mereka.

Pemandangan di luar kantor Iraqi Airways di berbagai negara menjadi sangat ramai dengan para pelancong yang marah dan putus asa. Mereka berusaha untuk segera pulang, bahkan sampai berteriak kepada karyawan dan tidur di luar kantor dengan harapan mendapatkan tiket.

Sebagian besar penerbangan dari Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dibatalkan, membuat banyak orang terlantar. Karen dan Omri Mamon, pasangan turis Amerika-Israel, menceritakan pengalaman mereka yang harus berpindah-pindah tempat tinggal untuk mencari tempat berlindung setelah serangan mendadak Israel ke Iran seminggu setelah pernikahan saudara perempuan Omri.

Mujtaba, seorang warga negara Irak, menggambarkan situasi di Beirut sebagai benar-benar kacau. Ia menuduh bahwa karyawan Iraqi Airways memanfaatkan situasi ini dengan meminta harga tiket yang sangat tinggi, bahkan mencapai 850 dolar AS (sekitar Rp14 juta) hanya untuk mendapatkan tempat duduk.

Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa 97 WNI telah dievakuasi dari kawasan terdampak perang melalui jalur darat. Evakuasi juga dilakukan terhadap empat WNI di wilayah Israel melalui Yordania. Proses evakuasi berjalan lancar, meskipun situasi perbatasan lebih ramai dari biasanya.

Situasi ini diperparah dengan melonjaknya biaya transportasi darat. Harga taksi dan SUV dari Amman ke Baghdad naik drastis dari 50 dolar AS menjadi 250-300 dolar AS.

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengevakuasi WNI yang terdampak dan berharap situasi segera mereda. Masyarakat diimbau untuk memberikan dukungan dan doa agar proses evakuasi berjalan lancar.

Tanggal: 24 Oktober 2024