Jakarta: Magnet Pendatang Pasca Lebaran, Kota Semakin Sesak?
Beritajitu.net Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Dalam Opini Ini saya akan mengulas cerita sukses terkait News, Indonesia., Catatan Artikel Tentang News, Indonesia Jakarta Magnet Pendatang Pasca Lebaran Kota Semakin Sesak Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.
Table of Contents
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mencatat lonjakan signifikan pendatang ke Ibu Kota selama arus balik Lebaran 2025. Data menunjukkan peningkatan 129% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan lebih dari 130 ribu penumpang tiba di tujuh terminal utama Jakarta.
Namun, data ini memicu pertanyaan dari Pakar Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna. Ia menekankan pentingnya membedakan antara pendatang baru dan mereka yang kembali setelah mudik. Jangan lupa mereka itu adalah orang yang balik dari mudik kemarin, ujarnya, seraya menambahkan bahwa pencatatan berdasarkan kedatangan tidak mencerminkan pendatang baru.
Yayat menjelaskan bahwa definisi pendatang secara administratif hanya bisa dibuktikan melalui laporan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Ia mengingatkan bahwa pendatang yang tidak melaporkan diri akan menghadapi kesulitan administratif, terutama saat melamar pekerjaan atau mengakses layanan publik.
“Kalau jumlah pendatang itu berdasarkan sistem pelaporan di Dukcapil. Jadi pencatatan pendatang yang melakukannya adalah oleh Dukcapil, jelas Yayat. Ia menekankan pentingnya pencatatan penduduk, karena terkait dengan identitas dan akses layanan.
Yayat mencontohkan dirinya sebagai penduduk Bogor yang bekerja di Jakarta dan tercatat sebagai komuter harian. Ia juga menyoroti fenomena penduduk ber-KTP Jakarta yang tidak tinggal di alamat sesuai dokumen. Artinya Jakarta itu kalau dilihat, mengapa antara domisili dengan alamat domisili rumah sekarang itu berbeda? Karena data dari BPS menunjukkan di Jakarta itu hanya 56 persen orang yang memiliki rumah. 44 persen itu nyewa, ngontrak, kos, numpang, dan sebagainya dan itulah mengapa pendatang banyak yang mau punya rumah sulit di Jakarta, beber Yayat.
Yayat mengungkapkan bahwa 44% warga Jakarta tidak memiliki rumah dan tinggal dengan menyewa, mengontrak, atau menumpang. Hal ini menunjukkan bahwa harga rumah di Jakarta semakin mahal dan sulit dijangkau.
Yayat menekankan pentingnya surat keterangan pindah bagi pendatang. Mengapa butuh surat keterangan pindah? Karena jadi alamat untuk kerja, Dia perlu KTP, dia perlu identitas yang jelas.
Ia menyimpulkan bahwa mereka yang tidak terdata di Dukcapil tidak terdaftar sebagai penduduk Jakarta. Jadi, kalau mereka yang tidak terdata, itu artinya mereka tidak diregister sebagai penduduk warga Jakarta, ujarnya.
Itulah penjelasan rinci seputar jakarta magnet pendatang pasca lebaran kota semakin sesak yang saya bagikan dalam news, indonesia Mudah-mudahan Anda mendapatkan manfaat dari artikel ini selalu bersyukur atas kesempatan dan rawat kesehatan emosional. Bagikan kepada sahabat agar mereka juga tahu. Sampai bertemu di artikel menarik lainnya. Terima kasih banyak.
✦ Tanya AI