Jepang Membara: Makanan Plastik Pun Takluk pada Panas!

Beritajitu.net Semoga keberkahan menyertai setiap langkahmu. Pada Hari Ini saya akan mengulas berbagai hal menarik tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Catatan Informatif Tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends Jepang Membara Makanan Plastik Pun Takluk pada Panas Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

Gelombang panas ekstrem yang melanda Jepang pada awal Agustus 2025 telah menyebabkan dampak yang tidak biasa: melelehnya replika makanan yang biasa dipajang di restoran. Fenomena ini, yang dilaporkan oleh Maeil Business Newspaper pada tanggal 5 Agustus 2025 dan dikutip oleh Must Share News pada tanggal 9 Agustus 2025, menunjukkan betapa parahnya suhu panas yang melanda negara tersebut.

Replika makanan, yang terbuat dari bahan seperti PVC, silikon, dan lilin, telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner Jepang sejak awal abad ke-20. Fungsinya adalah untuk menampilkan menu restoran secara visual tanpa menggunakan makanan asli. Namun, panas yang ekstrem telah menyebabkan replika-replika ini kehilangan bentuk aslinya.

Foto-foto yang beredar di media sosial X menunjukkan mangkuk mi yang melorot, cangkir matcha yang melengkung, dan mangkuk sup yang berubah bentuk. Beberapa warganet memberikan komentar humoris, menggambarkan bagaimana panas telah mengubah makanan yang dipahat dengan cermat menjadi gumpalan abstrak.

Salah satu contoh yang mencolok adalah reklame bayi bermata lebar yang dipasang lebih dari satu dekade lalu. Sejak sekitar tahun 2023, wajah bayi tersebut mulai meleleh dan melengkung akibat panas. Pemilik toko bahkan membiarkan tampilan yang menyeramkan itu, menyebutnya sebagai horor musim panas versi mereka.

Pada tanggal 5 Agustus 2025, Jepang mencatat dua rekor suhu panas baru dalam satu hari, yaitu 41,6 derajat Celsius dan 41,8 derajat Celsius. Badan meteorologi setempat memperingatkan bahwa suhu berpotensi naik lebih tinggi lagi. Suhu terik di kota Isesaki melampaui rekor sebelumnya yang tercatat di wilayah Hyogo barat, yaitu 41,2 derajat Celsius, pada minggu sebelumnya.

Musim panas tahun 2024 merupakan yang terpanas yang pernah tercatat, menyamai level yang tercatat pada tahun 2023, dan diikuti oleh musim gugur terhangat sejak pencatatan dimulai 126 tahun lalu. Juli 2025 juga menjadi bulan terpanas sejak pencatatan dimulai pada tahun 1898, dengan suhu rata-rata bulanan 2,89 derajat Celsius di atas rata-rata periode 1991─2020.

Dampak gelombang panas tidak hanya terbatas pada replika makanan. Para ahli memperingatkan bahwa pohon sakura kesayangan Jepang mekar lebih awal atau bahkan tidak mekar sepenuhnya karena musim gugur dan musim dingin yang tidak cukup dingin. Puncak salju Gunung Fuji juga tidak terlihat selama periode terlama yang tercatat pada tahun 2024, baru muncul pada awal November.

Korea Selatan juga mengalami bulan Juli terpanas kedua, dengan suhu rata-rata 27,1 derajat Celsius. Di Jepang, beberapa bendungan dan sawah mengalami kekurangan air, dan para petani mengeluhkan bahwa panas terik dan kurangnya hujan telah memperlambat penanaman padi.

Gelombang panas ini merupakan pengingat akan dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Pola cuaca yang semakin tidak menentu telah menyebabkan suhu melonjak di seluruh dunia, dan Jepang tidak terkecuali. Situasi ini menuntut tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.