Kartini: Kisah Emansipasi, Mengapa April Jadi Hari Istimewa?

Beritajitu.net Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Dalam Blog Ini aku mau membahas keunggulan Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari. Catatan Singkat Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Kartini Kisah Emansipasi Mengapa April Jadi Hari Istimewa Marilah telusuri informasinya sampai bagian penutup kata.

1.1. Selamat Hari Kartini, 21 April!

Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini, sebuah momen penting untuk mengenang jasa Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh emansipasi wanita yang gigih memperjuangkan kesetaraan hak bagi kaum perempuan, khususnya di bidang pendidikan.

RA Kartini, putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan MA Ngasirah, lahir dari keluarga bangsawan. Kakaknya, Sosrokartono, dikenal sebagai seorang intelektual di bidang bahasa. Kartini memiliki semangat belajar yang tinggi. Ia rajin membaca dan aktif berkirim surat dengan teman-temannya di Belanda, termasuk Rosa Abendanon.

Setelah wafatnya, surat-surat Kartini dikumpulkan dan diterbitkan menjadi buku berjudul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang oleh J.H. Abendanon. Buku ini membuka mata masyarakat Belanda tentang kondisi perempuan pribumi dan menginspirasi semangat emansipasi di seluruh Nusantara.

Presiden Soekarno secara resmi menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini pada tahun 1964, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan dedikasi RA Kartini dalam mewujudkan kesetaraan gender. Penetapan ini bertujuan untuk selalu mengingat jasa-jasa Kartini bagi kemajuan perempuan Indonesia.

Kartini menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada tahun 1903. Sayangnya, ia wafat pada tanggal 17 September 1904, hanya empat hari setelah melahirkan putra pertamanya, Soesalit Djojoadhiningrat. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Rembang.

Berikut beberapa kutipan inspiratif dari RA Kartini:

Perempuan adalah pembawa peradaban.
Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.
Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita, semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia.

Semangat Kartini terus membara, menginspirasi perempuan Indonesia untuk terus berjuang, berkarya, dan meraih mimpi-mimpinya. Mari kita jadikan Hari Kartini sebagai momentum untuk terus meningkatkan kualitas diri dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Selamat Hari Kartini, 21 April!