Keju: Lezat di Lidah, Bahagia di Jiwa.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4748530/original/079927000_1708486182-andra-c-taylor-jr-_L5MGd0w1FQ-unsplash.jpg)
Beritajitu.net Hai semoga hatimu selalu tenang. Di Blog Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Food, News, Indonesia. Informasi Relevan Mengenai Food, News, Indonesia Keju Lezat di Lidah Bahagia di Jiwa Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.
Table of Contents
Pada 16 Juli 2024, Science Alert melaporkan bahwa penelitian terbaru menunjukkan kebahagiaan memiliki dampak signifikan pada proses penuaan, bahkan melebihi efek merokok. Temuan ini menekankan pentingnya faktor kebahagiaan dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
Dr. Rita Ramayulis, ahli gizi dari Persagi, menjelaskan pada 23 September 2024 bahwa keju mengandung bakteri asam laktat yang bermanfaat bagi kesehatan mental. Bakteri ini, khususnya spesies Lactobacillus, meningkatkan cita rasa keju dan memberikan efek positif pada saluran pencernaan.
Keju juga kaya akan lemak linoleat, yang penting untuk fungsi kognitif dan pengendalian emosi. Selain itu, kandungan protein tinggi, terutama tirosin dan peptida bioaktif, dapat meningkatkan produksi hormon dopamin, yang berperan dalam menciptakan perasaan bahagia.
Menurut Dr. Rita, organ pencernaan berfungsi sebagai otak kedua manusia. Bakteri dalam keju menstimulasi otak untuk melepaskan hormon yang memicu perasaan senang. Ia mengapresiasi camilan sehat seperti keju sebagai alternatif untuk meminimalkan risiko penyakit.
Sebuah studi genetik besar tahun lalu mengungkapkan bahwa orang dengan kesehatan mental yang baik cenderung memiliki umur lebih panjang dan hidup lebih sehat. Penelitian ini menggunakan metode pengacakan Mendel untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi gen dan kesehatan.
Pada 16 Juli 2024, Global Liputan6.com melaporkan bahwa peneliti di China menemukan bahwa keju Gouda bermanfaat bagi kesehatan. Temuan ini menunjukkan bahwa pilihan gaya hidup, seperti konsumsi keju, dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan bahwa 42,90% anak usia 10-14 tahun mengonsumsi gula, sirup, dan makanan olahan manis lainnya. Dr. Rita menyayangkan kebiasaan ini karena dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes dan obesitas. Ia mencatat bahwa banyak orang Indonesia memancing hormon dopamin melalui makanan dan minuman manis sejak usia dini.
Meskipun produk susu berlemak penuh seperti es krim sering dikaitkan dengan dampak negatif pada kesehatan mental, keju dapat memberikan efek yang berbeda jika dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang. Jumlah keju yang dikonsumsi memiliki hubungan kuat dengan kondisi kesehatan mental seseorang.
Komunikasi antara bakteri dalam keju dan otak memodulasi perasaan, kognitif, dan emosi. Kehadiran bakteri asam laktat membuka komunikasi homeostatik dua arah yang melibatkan jalur persyarafan otak.
Orang Indonesia juga gemar menggoreng makanan berlemak seperti keju. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi keju dalam jumlah yang wajar dan sebagai bagian dari pola makan yang sehat.
Demikian penjelasan menyeluruh tentang keju lezat di lidah bahagia di jiwa dalam food, news, indonesia yang saya berikan Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini tetap konsisten mengejar cita-cita dan perhatikan kesehatan gigi. Ayo ajak orang lain untuk membaca postingan ini. lihat konten lain di bawah ini.
✦ Tanya AI