Keluarga Juliana Marins: Titik Terang Kematian di Rinjani?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280003/original/046151700_1752204769-1.jpg)
Beritajitu.net Hai semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang baik. Di Sesi Ini saya ingin berbagi tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang bermanfaat. Catatan Penting Tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends Keluarga Juliana Marins Titik Terang Kematian di Rinjani, Pastikan kalian menyimak seluruh isi artikel ini ya.
- 1.1. Kronologi Kejadian:
Table of Contents
Pada tanggal 4 Juli 2025, Folha de S.Paulo melaporkan bahwa Brasil mungkin akan membuka penyelidikan sendiri terkait kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani, jika Indonesia tidak melakukan investigasi yang memadai. Kepolisian Federal Brasil telah diminta untuk menyelidiki dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian turis tersebut.
Taísa Bittencourt, seorang pembela hak asasi manusia, menyatakan bahwa hasil autopsi ulang jenazah Juliana dapat mendukung penyelidikan internasional. Autopsi ulang ini dilakukan setelah jenazah tiba di Brasil pada 1 Juli 2025, dan seorang ahli yang mewakili keluarga turut serta dalam proses tersebut.
Menurut laporan O Globo pada 11 Juli 2025, pemeriksaan forensik lebih lanjut dilakukan untuk menentukan waktu kematian Juliana secara lebih akurat. Autopsi awal di Indonesia menyimpulkan bahwa penyebab kematian adalah trauma tumpul akibat terjatuh.
Keluarga Juliana meminta autopsi ulang karena mereka meragukan keakuratan laporan dari otoritas Indonesia, terutama mengenai waktu kematian dan dugaan kurangnya bantuan yang diberikan. Mereka juga merasa tidak diinformasikan secara resmi oleh otoritas setempat, melainkan mengetahui informasi dari media.
Mariana Marins, saudara perempuan Juliana, mengungkapkan bahwa keluarga terkejut dengan pemberitaan pers lokal. Pertemuan untuk membahas hasil autopsi ulang dijadwalkan pada 11 Juli 2025. Taíssa Bittencourt menambahkan bahwa langkah selanjutnya akan ditentukan setelah menerima laporan dari otoritas Indonesia.
Jika ditemukan kemungkinan kelalaian, kasus ini dapat dibawa ke badan-badan internasional, yang berpotensi menyeret Indonesia sebagai pihak tertuduh. Autopsi ulang ini bertujuan untuk melengkapi hasil awal yang diperoleh di Indonesia, meskipun para ahli Brasil menyatakan bahwa waktu kematian yang tepat sulit ditentukan.
Diperkirakan Juliana bertahan hidup sekitar 10-15 menit setelah terjatuh, namun tidak mungkin bergerak atau merespons secara efektif. Keluarga mempertanyakan pemeriksaan awal dan meminta autopsi di Brasil karena kurangnya klarifikasi mengenai penyebab dan waktu pasti kematian.
Caroline Daitx, seorang ahli forensik, menyoroti keterbatasan teknis dalam autopsi ulang, mengingat autopsi pertama telah memanipulasi organ internal dan metode pengawetan jenazah telah mengubah jaringan secara permanen.
Juliana Marins, yang meninggal pada akhir Juni 2025, telah dimakamkan di Niterói pada 4 Juli 2025. Ibu Negara Brasil, Janja da Silva, dan Menteri Kesetaraan Ras Brasil, Anielle Franco, turut hadir dalam pemakaman tersebut.
Kronologi Kejadian:
Tanggal | Kejadian |
---|---|
21 Juni 2025 | Juliana Marins terjatuh di jurang Gunung Rinjani. |
1 Juli 2025 | Jenazah Juliana tiba di Brasil dan menjalani pemeriksaan forensik lebih lanjut. |
4 Juli 2025 | Juliana dimakamkan di Niterói. |
8 Juli 2025 | Pertemuan membahas kesimpulan laporan autopsi. |
11 Juli 2025 | Dijadwalkan pertemuan untuk menerima hasil autopsi ulang. |
Sementara itu, pendaki WNA Brasil berinisial JDSP (27) belum berhasil dievakuasi setelah terjatuh di jurang Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025.
Selesai sudah pembahasan keluarga juliana marins titik terang kematian di rinjani yang saya tuangkan dalam lifestyle, news, indonesia, trends Silakan jelajahi sumber lain untuk memperdalam pemahaman Anda tetap semangat belajar dan jaga kebugaran fisik. Silakan bagikan kepada teman-temanmu. semoga artikel berikutnya bermanfaat untuk Anda. Terima kasih.
✦ Tanya AI