Komisi X: Sejarah Ditulis Ulang, Transparansi Harga Mati!

Beritajitu.net Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Pada Saat Ini mari kita eksplorasi News, Indonesia yang sedang viral. Pembahasan Mengenai News, Indonesia Komisi X Sejarah Ditulis Ulang Transparansi Harga Mati Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

1.1. Prof. Susanto Zuhdy

Pada tanggal 5 Mei 2025, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengumumkan peluncuran Program Dana Indonesiana 2025 di kantor Kementerian Kebudayaan, Senayan. Dalam kesempatan itu, beliau menyampaikan bahwa pemerintah sedang dalam proses merevisi buku sejarah Indonesia dengan melibatkan sekitar 100 sejarawan.

Keesokan harinya, 6 Mei 2025, Fadli Zon kembali menegaskan komitmen pemerintah terhadap penulisan ulang sejarah ini. Beliau menyebutkan bahwa Prof. Susanto Zuhdy, seorang sejarawan senior dari Universitas Indonesia, turut terlibat dalam proyek penting ini.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, pada tanggal 9 Mei 2025, menanggapi rencana penulisan ulang sejarah tersebut. Beliau menekankan pentingnya transparansi dan pendekatan kritis dalam proses penulisan ulang. Menurutnya, sejarah seharusnya tidak menjadi alat pembenaran kekuasaan, melainkan cermin reflektif yang membimbing bangsa.

Hadrian juga mengingatkan agar penulisan sejarah mengakui peran serta kontribusi kelompok minoritas dalam pembangunan bangsa. Ia berharap, dengan melibatkan sejarawan secara akademik dan terbuka, penulisan ulang ini dapat memperbaiki distorsi sejarah dan memberikan ruang bagi suara-suara yang selama ini terpinggirkan.

Menteri Kebudayaan menambahkan bahwa buku sejarah Indonesia versi terbaru akan memuat sejumlah revisi, penambahan, dan pelurusan berdasarkan kajian akademik para ahli. Proses penyusunan sejarah ini diharapkan dapat dilakukan secara transparan, melibatkan para ahli yang kredibel, serta mempertimbangkan berbagai perspektif agar hasilnya objektif dan mencerminkan kebenaran sejarah secara utuh.

Tujuan utama dari penulisan ulang sejarah ini adalah untuk memastikan bahwa sejarah Indonesia disajikan secara akurat, komprehensif, dan inklusif, sehingga dapat menjadi landasan yang kuat bagi pembangunan bangsa di masa depan.