Koperasi Desa Merah Putih: Proyek Rawan, Makelar Mengintai?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/666396/original/ilustrasi-koperasi.jpg)
Beritajitu.net Selamat datang semoga kalian mendapatkan manfaat. Dalam Konten Ini mari kita bahas tren Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang diminati. Pandangan Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Koperasi Desa Merah Putih Proyek Rawan Makelar Mengintai Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.
- 1.1. Tabel Perbandingan Koperasi Ideal vs. Kopdes MP
Table of Contents
Pada tanggal 12 Mei 2025, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES), Suroto, menyampaikan kekhawatiran mengenai potensi Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP) menjadi lahan makelar proyek. Ia menyoroti bahwa pendirian Kopdes MP, yang diprakarsai oleh pemerintah melalui Inpres Nomor 9 Tahun 2025, memiliki sejumlah kelemahan mendasar.
Suroto mengkritik pendekatan top-down dalam pembentukan Kopdes MP, yang menurutnya menghilangkan otonomi dan kemandirian koperasi. Ia berpendapat bahwa pemerintah seharusnya menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan koperasi yang sehat, bukan mendirikan atau memperalat koperasi untuk kepentingan tertentu.
Lebih lanjut, Suroto menyoroti potensi penggunaan dana pemerintah yang dominan dalam Kopdes MP sebagai bentuk kooptasi dan alat politik. Ia khawatir bahwa koperasi ini hanya didirikan untuk menampung kucuran dana dari pemerintah, baik berupa bantuan langsung maupun kredit program.
Suroto menekankan bahwa keberhasilan koperasi di berbagai belahan dunia didasarkan pada prakarsa masyarakat, kemandirian, dan pengelolaan yang demokratis. Ia menilai bahwa Kopdes MP tidak memenuhi ciri-ciri tersebut dan berpotensi menjadi ajang pengejaran keuntungan bagi para makelar proyek.
Menurut Suroto, Kopdes MP secara konseptual tidak layak disebut sebagai koperasi karena tidak menunjukkan ciri-ciri koperasi yang sebenarnya. Ia menambahkan bahwa sistem Kopdes MP tidak memenuhi syarat keberhasilan koperasi dan hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek.
Suroto menyimpulkan bahwa pengembangan Kopdes MP yang berantakan mencerminkan kurangnya pemahaman masyarakat dan pejabat publik mengenai hakikat koperasi yang sebenarnya. Ia menegaskan bahwa masalah ini berakar pada paradigma dan pemahaman mendasar yang salah.
Model organisasi makelar proyek yang mengatasnamakan koperasi, menurut Suroto, sudah sering terjadi di Indonesia. Ia memperingatkan bahwa pelibatan pihak-pihak yang tidak kompeten secara kelembagaan hanya akan merusak citra koperasi di masa depan.
Tabel Perbandingan Koperasi Ideal vs. Kopdes MP
Karakteristik | Koperasi Ideal | Kopdes MP |
---|---|---|
Asal Pendirian | Prakarsa Masyarakat | Pemerintah (Top-Down) |
Otonomi | Mandiri | Tergantung Pemerintah |
Pengelolaan | Demokratis | Birokrasi Politik Desa |
Tujuan | Kesejahteraan Anggota | Penampung Dana Pemerintah |
Keberlanjutan | Jangka Panjang | Jangka Pendek |
Begitulah ringkasan koperasi desa merah putih proyek rawan makelar mengintai yang telah saya jelaskan dalam business, news, indonesia, dunia Selamat mengembangkan diri dengan informasi yang didapat Jaga semangat dan kesehatan selalu. Ajak temanmu untuk ikut membaca postingan ini. Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI