Korut Kunci Wonsan-Kalma: Mimpi Turis Asing Kandas Seketika.

Beritajitu.net Semoga semua mimpi indah terwujud. Di Titik Ini saya ingin membedah Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang banyak dicari publik. Analisis Artikel Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Korut Kunci WonsanKalma Mimpi Turis Asing Kandas Seketika Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Pada pertengahan Juli 2025, Korea Utara mengumumkan penutupan sementara resor pantai Wonsan Kalma untuk wisatawan asing, sebuah keputusan yang mengejutkan banyak pihak setelah sebelumnya promosi besar-besaran untuk menarik turis, terutama dari Rusia.

Pengumuman ini datang tak lama setelah kunjungan tingkat tinggi diplomat Rusia ke wilayah tersebut. Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan bahwa jumlah wisatawan asing yang berkunjung mungkin tidak sesuai harapan Korea Utara karena masalah transportasi.

Sebelumnya, media Rusia melaporkan bahwa kelompok wisatawan Rusia dijadwalkan mengunjungi zona wisata Wonsan Kalma pada 7 Juli 2025. Diperkirakan hingga 170 wisatawan asing akan mengunjungi zona tersebut setiap hari, mengingat terbatasnya rute penerbangan antara Pyongyang dan Vladivostok.

Namun, setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Administrasi Pariwisata Nasional Korea Utara mengumumkan bahwa turis asing untuk sementara tidak diterima tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Resor pantai Wonsan Kalma, yang dijuluki Waikiki-nya Korea Utara oleh media Korea Selatan, menampilkan hotel-hotel bertingkat tinggi dan taman air, dengan kapasitas menampung sekitar 20.000 orang. Proyek ini dimulai pada tahun 2014, tetapi pembangunannya sempat terhenti karena kekurangan material akibat sanksi internasional dan pandemi COVID-19.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menunjukkan minat yang besar dalam mengembangkan industri pariwisata negara itu. Ia bahkan mengunjungi resor Wonsan Kalma bersama putrinya, Kim Ju Ae, dan istrinya, Ri Sol Ju.

Media pemerintah Korea Utara sebelumnya menggambarkan resor pantai itu sebagai tempat menginap dengan hotel dan hostel yang mampu menampung hampir 20 ribu tamu, baik domestik maupun asing.

Beberapa pengamat berpendapat bahwa pariwisata adalah cara mudah bagi Pyongyang untuk mendapatkan mata uang asing. Sementara turis asing diizinkan masuk, sebagian besar rombongan tur cenderung berasal dari Tiongkok dan Rusia, negara-negara yang memiliki hubungan persahabatan dengan Korea Utara.

Resor ini dilengkapi dengan fasilitas untuk berenang di laut, olahraga dan rekreasi, serta layanan katering komersial dan publik. Korea Utara juga berencana membangun lebih banyak zona wisata berskala besar dalam waktu sesingkat mungkin.

Pariwisata dari luar negeri terpukul selama pandemi COVID-19, dengan Korea Utara menutup perbatasannya pada awal 2020. Negara itu tidak mengurangi pembatasan hingga pertengahan 2023 dan menyambut pengunjung Rusia setahun kemudian. Pada Februari 2025, negara itu dibuka untuk lebih banyak pengunjung Barat, tetapi tiba-tiba menghentikan pariwisata beberapa minggu kemudian tanpa memberikan alasan.