Kredit Perbankan 2025: OJK Optimis Target Tetap Terpenuhi.

Beritajitu.net Bismillah semoga semua urusan lancar. Detik Ini mari kita bahas tren Economy, News, Indonesia, Dunia yang sedang diminati. Panduan Artikel Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Kredit Perbankan 2025 OJK Optimis Target Tetap Terpenuhi lanjutkan membaca untuk wawasan menyeluruh.

Jakarta, 28 April 2025 - Di tengah proyeksi ekonomi global yang direvisi turun oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan ekonomi eksternal dan dampaknya terhadap sektor keuangan domestik. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan hal ini usai Konferensi Nasional Perkembangan Ekonomi Daerah di Jakarta.

BI telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2025 menjadi 2,9%, dari estimasi sebelumnya sebesar 3,2%. Revisi ini juga berlanjut untuk tahun 2026, dari 3,1% menjadi 2,9%. Mahendra menekankan pentingnya diversifikasi motor-motor pertumbuhan ekonomi dalam negeri, mengingat kondisi eksternal yang penuh tantangan.

“Perhatian kami tertuju pada bagaimana menghitung dan memperkirakan pertumbuhan dari pembiayaan, kredit, tingkat kesehatan, serta kinerja industri keuangan yang berada di bawah pengawasan OJK,” ujar Mahendra. Ia menambahkan bahwa OJK akan berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait dalam melakukan perkiraan dan penghitungan tersebut.

Meskipun terdapat revisi proyeksi ekonomi global, OJK tetap menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 9-11%. Mahendra mengakui adanya potensi pemburukan kondisi geopolitik, geoekonomi, dan perekonomian global, namun OJK tetap optimis dengan target pertumbuhan yang telah ditetapkan.

Selain BI, Dana Moneter Internasional (IMF) juga telah memangkas perkiraan ekonomi global tahun ini menjadi hanya 2,8%. IMF memperkirakan bahwa ketegangan perdagangan dan kebijakan tarif akan menyebabkan kenaikan harga global, dengan prospek harga konsumen dunia menjadi 4,3% untuk 2025 dan 3,6% pada 2026. Bahkan, pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia diperkirakan akan semakin melambat hingga 1,7% pada tahun 2026.

Ketidakpastian kebijakan, ketegangan perdagangan, dan momentum permintaan yang lebih lemah menjadi faktor utama yang menyebabkan perlambatan ekonomi global. OJK akan terus memantau perkembangan ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.

Berikut adalah ringkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global: