Mahasiswi PP: Terbang Setiap Hari, Kantong Jebol Rp3 Juta!

Beritajitu.net Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Detik Ini mari kita eksplorasi Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang viral. Ringkasan Informasi Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends Mahasiswi PP Terbang Setiap Hari Kantong Jebol Rp3 Juta Ikuti pembahasan ini hingga kalimat terakhir.

Kisah inspiratif datang dari Yuzuki Nakashima, seorang penyanyi pop Jepang berusia 22 tahun, yang viral karena dedikasinya dalam menyeimbangkan karir dan pendidikan. Mahasiswi ini rela menempuh perjalanan udara selama empat jam pulang pergi setiap hari demi menghadiri kuliah.

Nakashima, yang memiliki hampir 100 ribu pengikut di media sosial, mengungkapkan bahwa kuliah di universitas tersebut adalah impiannya sejak lama. Rutinitasnya dimulai pukul 5 pagi dengan bersiap-siap, lalu bergegas ke Bandara Haneda untuk penerbangan pagi. Setelah kelas, ia kembali ke Tokyo untuk latihan vokal dan tari hingga larut malam.

Dalam vlog yang dibagikannya, Nakashima memperlihatkan bagaimana ia memanfaatkan waktu di perjalanan untuk belajar dan mengerjakan tugas. Perjalanan ini memakan biaya sekitar 15 ribu yen (sekitar Rp1,5 juta) sekali jalan, atau Rp3 juta untuk pulang pergi. Ia merahasiakan statusnya sebagai idola agar fokus pada studinya, dan kini merasa bahwa kelulusan adalah waktu yang tepat untuk berbagi kisah hidupnya.

Kisah Nakashima ini bukan satu-satunya contoh kegigihan siswa di Jepang. Pada 21 Januari 2024, dilaporkan bahwa lebih dari 100 siswa SMP di Prefektur Ishikawa harus menempuh jarak lebih dari 100 kilometer untuk kembali bersekolah setelah gempa bumi. Relokasi sementara ini dilakukan demi memastikan mereka mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai.

Selain itu, sistem pendidikan di Jepang juga dikenal dengan aturan-aturan yang ketat, termasuk aturan berpakaian. Pada tahun 2022, sebuah laporan tentang pelarangan kuncir kuda di sekolah-sekolah Jepang karena dianggap menggairahkan seksual siswa laki-laki memicu perdebatan tentang aturan aneh yang diterapkan pada siswa perempuan.

Mantan guru, Says, menjelaskan bahwa aturan pakaian dalam berwarna putih bertujuan untuk mencegah pakaian dalam terlihat dari balik seragam. Aturan-aturan ini, meskipun kontroversial, telah menjadi bagian dari budaya sekolah di Jepang selama bertahun-tahun.

Dedikasi Nakashima dan para siswa di Ishikawa menunjukkan semangat pantang menyerah dalam mengejar pendidikan, meskipun menghadapi tantangan yang berat. Kisah-kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang meraih impian mereka.