Mantan Pemain Sirkus Oriental: 3 Dekade Mencari Keadilan, 7 Fakta.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5184490/original/041850000_1744288347-IMG_20250410_121840.jpg)
Beritajitu.net Hai selamat membaca informasi terbaru. Di Titik Ini mari kita eksplorasi potensi News, Indonesia yang menarik. Informasi Praktis Mengenai News, Indonesia Mantan Pemain Sirkus Oriental 3 Dekade Mencari Keadilan 7 Fakta jangan sampai terlewat.
Table of Contents
Pada tanggal 10 April 2025, sejumlah mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) akhirnya membuka suara setelah hampir tiga dekade mengalami eksploitasi dan penyiksaan. Mereka mengklaim menjadi korban sejak usia dini dan mencari keadilan yang tak kunjung datang.
Para mantan pemain OCI ini telah mengadu ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Mereka didampingi oleh penasihat hukum, Muhhamad Soleh, saat bertemu dengan Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (Wamen HAM) Mugiyanto pada Selasa, 15 April 2025.
Soleh mengungkapkan bahwa para pemain OCI mendorong pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta guna mengungkap dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia. Mereka berharap tim ini dapat menyelamatkan mereka yang masih berada di sana, mempertemukan korban dengan orang tua, dan meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait.
Fifi, salah seorang mantan pemain, menceritakan pengalamannya dipisahkan dari orang tua sejak balita dan dibawa ke OCI. Ia mengaku tidak pernah menerima upah, bahkan seringkali mengalami siksaan dan isolasi. Pada tahun 1997, Fifi melaporkan kasus ini ke Komnas HAM, namun tidak ada penyelesaian.
Menurut Soleh, tim pencari fakta diperlukan untuk mengungkap asal-usul para korban dan menggali kesalahan yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya kompensasi bagi para korban, sesuatu yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Wakil Menteri HAM Mugiyanto menyatakan akan mempertimbangkan usulan pembentukan tim pencari fakta. Sementara itu, Kementerian PPA memfasilitasi pertemuan dengan Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Mabes Polri untuk mencari solusi terbaik.
Pengacara Heppy Sebayang menyebutkan bahwa jumlah korban dugaan eksploitasi OCI sebenarnya lebih banyak, sekitar 60 orang, namun baru 17 yang terkoordinasi. Ia juga menyatakan bahwa Taman Safari Indonesia telah disurati, namun tidak pernah memberikan respons.
Menanggapi hal ini, Kepala Media dan Digital Taman Safari Indonesia Finky Santika menegaskan bahwa Taman Safari Indonesia Group tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan para mantan pemain sirkus tersebut. Ia juga mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar.
Komnas HAM sebelumnya pernah menyelidiki kasus ini pada tahun 1997 dan mengeluarkan rekomendasi agar OCI mempertemukan korban dengan orang tua, memberikan identitas hukum yang sah, dan membayar hak-hak mereka. Namun, rekomendasi tersebut tidak pernah dilaksanakan.
The Great 50 Show, sebuah pertunjukan kombinasi sirkus tradisional dan modern, menjadi sorotan terkait isu ini. Para mantan pemain berharap keadilan dapat ditegakkan dan para pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka.
Sekian ulasan komprehensif mengenai mantan pemain sirkus oriental 3 dekade mencari keadilan 7 fakta yang saya berikan melalui news, indonesia Saya harap Anda menikmati membaca artikel ini terus belajar hal baru dan jaga imunitas. silakan share ke temanmu. Terima kasih
✦ Tanya AI