Mbah Sumbuk: Penantian Haji Panjang Berbuah Manis di 2025.

Beritajitu.net Selamat datang semoga kalian mendapatkan manfaat. Dalam Waktu Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang News, Indonesia. Insight Tentang News, Indonesia Mbah Sumbuk Penantian Haji Panjang Berbuah Manis di 2025 Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

1.1. Kemenkes juga mengingatkan tentang pentingnya badal haji bagi jemaah yang tidak mampu melaksanakan ibadah haji secara fisik.

Mbah Sumbuk, jemaah haji tertua asal Kebumen, Jawa Tengah, tiba di Jeddah pada Minggu, 18 Mei 2025, setelah sempat mengalami penurunan kesehatan selama penerbangan. Kedatangannya disambut hangat oleh petugas haji yang telah bersiap di Bandara Internasional King Abdulaziz.

Menurut laporan, Mbah Sumbuk sempat mengalami halusinasi di tengah perjalanan. Namun, berkat penanganan cepat dari petugas medis, kondisinya berhasil distabilkan. Dr. Murdiana dari Puskesmas Lemah Abang menjelaskan bahwa saturasi oksigen Mbah Sumbuk membaik setelah diberikan oksigen dan tindakan medis lainnya.

Warijan, seorang petugas Media Center Haji (MCH), turut mendampingi Mbah Sumbuk. Kehadiran Warijan sangat membantu karena keduanya dapat berkomunikasi dalam bahasa Ngapak, bahasa daerah Kebumen. Mbah Sumbuk bahkan sempat mengajak Warijan untuk menemaninya selama di Tanah Suci, namun Warijan menjelaskan bahwa tugasnya hanya di bandara.

Mbah Sumbuk berangkat haji didampingi oleh anak bungsunya, Sukmi (56), menantunya, M Marhaimin (60), dan Muh Nurhasan Abdullah (35). Sukmi menceritakan bahwa ibunya mendaftar haji sejak tahun 2019. Ia hampir saja tidak bisa berangkat karena kondisi kesehatan ibunya sempat menurun, namun akhirnya dinyatakan layak terbang setelah membaik.

Kloter JKS 33 yang membawa Mbah Sumbuk tiba di Jeddah pada pukul 07.20 WAS dengan pesawat Saudi Airlines SV 5263. Terdapat 434 jemaah haji Indonesia dan delapan petugas dalam penerbangan tersebut. Ketua Kloter JKS 33, Hilman Fauzi, memastikan bahwa seluruh jemaah dalam kondisi baik.

Mbah Sumbuk mengaku berusia 150 tahun, meskipun catatan menunjukkan usianya 109 tahun. Ia mengungkapkan perasaannya campur aduk bisa tiba di Tanah Suci dengan selamat. Petugas haji terus memberikan semangat dan pendampingan agar Mbah Sumbuk dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan perhatian khusus kepada jemaah haji lansia seperti Mbah Sumbuk. Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes, Imran Pambudi, menekankan pentingnya persiapan dan pencegahan untuk menjaga kesehatan lansia selama menjalankan ibadah haji, terutama mengingat cuaca ekstrem di Arab Saudi.

Mbah Sumbuk diantar ke Makkah menggunakan bus khusus yang dilengkapi dengan lift hidrolik. Sukmi, sang putri, terlihat sangat perhatian dan mendampingi ibunya selama proses tersebut. Petugas haji juga terus memberikan dukungan dan memastikan kenyamanan Mbah Sumbuk.

Prosesi haji yang panjang dan cuaca panas dapat menjadi tantangan bagi jemaah lansia. Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau agar jemaah lansia mempersiapkan diri dengan baik, termasuk menjaga hidrasi, mencari tempat berteduh, dan mendapatkan pengawasan medis yang intensif.

Kemenkes juga mengingatkan tentang pentingnya badal haji bagi jemaah yang tidak mampu melaksanakan ibadah haji secara fisik. Terdapat tiga kriteria jemaah Indonesia yang berhak mendapatkan badal haji gratis.