Megawati Berdialog di Beijing: Suara Indonesia dalam Peradaban Global.

Beritajitu.net Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Saat Ini saya akan mengulas berbagai hal menarik tentang News, Indonesia. Konten Yang Berjudul News, Indonesia Megawati Berdialog di Beijing Suara Indonesia dalam Peradaban Global Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Pada bulan Maret 2023, Presiden Xi Jinping dari Tiongkok mengemukakan Prakarsa Peradaban Global (GCI). Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong inklusivitas, koeksistensi, dan pembelajaran bersama antar berbagai peradaban di dunia. Tiongkok menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam menjaga keberagaman budaya, mempromosikan pertukaran pengetahuan, dan mendorong kemajuan umat manusia.

Pada tanggal 8 Juli 2025, Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), melakukan perjalanan ke Beijing, Tiongkok. Kunjungan ini adalah untuk menghadiri dan menjadi pembicara dalam Dialog Peradaban Global yang dijadwalkan berlangsung pada 10-11 Juli 2025.

Pemerintah Tiongkok menyelenggarakan dialog ini di Wisma Tamu Negara Diaoyutai, Beijing. Tujuan utama dari dialog ini adalah untuk meningkatkan pertukaran antarperadaban, memperkuat pemahaman dan kepercayaan, serta mempromosikan perdamaian, harmoni, dan pembangunan global.

Kedatangan Megawati di Beijing akan disambut oleh Duta Besar RI untuk Cina, Djauhari Oratmangun, Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, dan Dewan Pakar BPIP, Darmansjah Djumala. Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri, telah tiba lebih dulu di Beijing dan menjelaskan bahwa Megawati diundang untuk menyampaikan pidato di forum yang akan dihadiri oleh sekitar 600 peserta dari 140 negara.

Selain Megawati, sejumlah mantan pemimpin negara juga akan memberikan pidato, termasuk Presiden Namibia keempat, Nangolo Mbumba, Mantan Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama, dan Mantan Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme.

Rombongan Megawati dijadwalkan tiba di Beijing pada pukul 19.00 waktu setempat (18.00 WIB). Acara ini akan mencakup sesi pembukaan, sesi pleno, dan forum paralel, serta kunjungan lapangan.

Selama dua tahun terakhir, Prakarsa Peradaban Global (GCI) telah mendapatkan sambutan positif dan memicu berbagai kegiatan pertukaran budaya yang memperkaya pemahaman antar bangsa.