Meratakan Sinyal, BAKTI Janjikan Internet Ngebut di Daerah 3T.

Beritajitu.net Hai semoga harimu menyenangkan. Di Sini mari kita telaah Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak diperbincangkan. Tulisan Ini Menjelaskan Technology, News, Indonesia, Dunia Meratakan Sinyal BAKTI Janjikan Internet Ngebut di Daerah 3T Yuk

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kominfo), melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), terus berupaya meratakan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di seluruh Indonesia. Upaya ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk pemerataan akses digital dan mendorong transformasi digital di seluruh negeri.

Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar, menyatakan bahwa migrasi kapasitas jaringan yang direncanakan pada Februari 2025 akan semakin menstabilkan performa jaringan. Saat ini, sebanyak 6.747 lokasi telah terjangkau sinyal seluler 4G.

BAKTI juga melakukan modernisasi jaringan transmisi secara intensif, beralih dari teknologi VSAT ke microwave dengan kecepatan Committed Information Rate (CIR) sebesar 8 Mbps per lokasi, melalui kerjasama dengan Telkomsat.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya pemerataan digital sebagai amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya adalah mendorong layanan publik berbasis digital. Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus diiringi dengan edukasi digital agar masyarakat memiliki pemahaman digital yang memadai.

“Konektivitas harus dibarengi solusi, internet bukan hanya soal tersambung tetapi bagaimana digunakan dengan bijak untuk kemajuan,” kata Meutya, seperti dikutip dari keterangan BAKTI, Senin (16 Juni 2025).

Beberapa testimoni dari masyarakat di daerah 3T menunjukkan dampak positif dari kehadiran internet. Kepala Desa Sasur, Halmahera Barat, Inkarianto Christi Saban, mengungkapkan bahwa warganya kini memanfaatkan internet untuk mengembangkan website desa dan berkomunikasi antarwarga.

Kepala Sekolah SD Inpres 9 Halmahera Barat, Nurul, menyebutkan bahwa guru kini dapat mengikuti pelatihan daring dan siswa dapat melakukan asesmen online tanpa hambatan. Akses berita nasional dan internasional juga menjadi lebih mudah.

Di area pertahanan dan keamanan, Komandan Kompi II PAMTAS SATGAS RI-RDTL di perbatasan Inbate, NTT, Kapten Arhanud Kasman Effendi, menyatakan bahwa konektivitas internet membantu kesatuannya. Laporan kegiatan dapat dikirim lebih cepat dan masyarakat di sekitar pos pun ikut menikmati fasilitas ini.

Meutya Hafid juga menyapa langsung siswa SD Inpres 9 Halmahera Barat melalui sambungan internet dari program BAKTI AKSI. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan akses internet yang berkualitas dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Mengingat tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, gotong royong diperlukan untuk membangun infrastruktur hingga ke pelosok dan perbatasan. Pembangunan di daerah 3T memang tidak mudah, namun bukan tidak mungkin.