Muhammadiyah: ASEAN, Redam Bara Konflik Thailand-Kamboja Segera!

Beritajitu.net Hai semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang baik. Dalam Konten Ini saya akan mengupas News, Indonesia yang banyak dicari orang-orang. Artikel Ini Membahas News, Indonesia Muhammadiyah ASEAN Redam Bara Konflik ThailandKamboja Segera Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Jakarta, 26 Juli 2025 - Konflik yang berkecamuk di perbatasan Thailand dan Kamboja menuai keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyampaikan penyesalannya atas jatuhnya korban jiwa dalam eskalasi tersebut.

Data terbaru dari pejabat Kamboja menunjukkan bahwa korban tewas akibat konflik perbatasan telah mencapai 32 orang dari kedua belah pihak. Situasi ini memaksa ribuan warga sipil mengungsi dari wilayah perbatasan.

Anwar Abbas mendesak Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN, untuk mengambil langkah konkret dalam menghentikan konflik bersenjata ini. Beliau menekankan pentingnya dialog dan perundingan sebagai solusi damai.

“Kita berharap agar Anwar Ibrahim perdana menteri Malaysia sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat ini untuk melakukan langkah-langkah konkrit bagi menghentikan peperangan,” jelas Anwar Abbas melalui siaran persnya, Sabtu (26/7/2025).

Sebelumnya, dilaporkan seorang warga Kamboja tewas akibat serangan roket Thailand yang menghantam sebuah pagoda Buddha. Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja, Maly Socheata, mengonfirmasi bahwa tujuh warga sipil dan lima tentara Kamboja lainnya juga menjadi korban jiwa. Selain itu, puluhan warga sipil dan tentara dilaporkan terluka.

Pihak Thailand melaporkan 13 warga sipil, termasuk anak-anak, dan enam tentara tewas dalam dua hari terakhir pertempuran. Sebanyak 29 tentara Thailand dan 30 warga sipil juga dilaporkan terluka.

Anwar Abbas mengingatkan bahwa perang hanya akan membawa kerugian dan kehancuran bagi kedua belah pihak. Menang jadi arang, kalah jadi abu, ujarnya, menekankan pentingnya kesadaran akan konsekuensi dari konflik yang berkepanjangan.

Media Kamboja, The Khmer Times, melaporkan bahwa sekitar 20.000 penduduk telah dievakuasi dari wilayah perbatasan utara Kamboja. Sementara itu, lebih dari 138.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan Thailand, dengan sekitar 300 pusat evakuasi dibuka.

Situasi di perbatasan Thailand dan Kamboja terus dipantau oleh komunitas internasional. Diharapkan ASEAN dapat memainkan peran aktif dalam memfasilitasi dialog dan mencari solusi damai untuk mengakhiri konflik ini.