Muslimat NU: Garda Terdepan Keluarga, Khofifah Luncurkan Advokasi!

Beritajitu.net Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Detik Ini aku mau membahas keunggulan News, Indonesia yang banyak dicari. Analisis Mendalam Mengenai News, Indonesia Muslimat NU Garda Terdepan Keluarga Khofifah Luncurkan Advokasi baca sampai selesai.

Pada tanggal 11 Mei 2025, Ketua Dewan Pembina PP Muslimat NU periode 2025-2030, Ibu Khofifah Indar Parawansa, mengumumkan serangkaian inisiatif advokasi yang berfokus pada perlindungan hukum bagi perempuan dan anak-anak. Program ini merupakan respons terhadap kebutuhan mendesak akan bantuan hukum yang mudah diakses oleh kelompok rentan.

Salah satu pilar utama dari program ini adalah pembentukan paralegal di berbagai daerah. Inisiatif ini sejalan dengan arahan Ketua Umum PBNU dan bertujuan untuk memperluas jangkauan bantuan hukum serta meningkatkan kapasitas kader Muslimat NU sebagai garda terdepan dalam melindungi hak-hak perempuan dan anak-anak.

Selain itu, Ibu Khofifah juga mengumumkan pendirian Rumah Restoratif Justice di beberapa wilayah. Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih komprehensif dalam menangani kasus-kasus kekerasan domestik, konflik keluarga, dan masalah sosial lainnya. Program ini dirancang untuk memberikan ruang pendampingan hukum bagi korban kekerasan domestik, konflik keluarga, dan masalah sosial lainnya.

“Muslimat NU ini bukan sekadar organisasi ibu-ibu. Kita harus hadir di tengah masyarakat dengan solusi nyata dan pendekatan berkelanjutan,” tegas Ibu Khofifah, menekankan pentingnya peran aktif Muslimat NU dalam memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Lebih lanjut, direncanakan peluncuran Lembaga Advokasi Keluarga yang akan fokus pada kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), konflik keluarga, dan permasalahan sosial lainnya. Untuk memperkuat landasan hukum program ini, Muslimat NU telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN).

Ibu Khofifah juga menekankan pentingnya sinergi antara Muslimat NU, kepolisian, dan kejaksaan setempat dalam menjalankan program-program perlindungan hukum ini. Beliau mengajak seluruh kader Muslimat NU untuk menjaga semangat pengabdian dan integritas dalam mengemban amanah organisasi.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam sambutannya menyebut Muslimat NU sebagai kekuatan perempuan yang berdaya dan berdampak. Ia menilai kiprah Muslimat NU bukan sekadar organisasi ibu-ibu, tetapi gerakan perempuan yang lahir dari kebutuhan riil umat dan bangsa. “Muslimat NU harus menjadi pelopor gerakan sosial yang membumi dan berdampak. Inilah kunci ketangguhan perempuan Muslimat NU dalam membangun bangsa,” tandas Khofifah.

Langkah-langkah ini sejalan dengan arah pembangunan nasional, khususnya dalam pengarusutamaan gender, pendidikan inklusif, dan pemberdayaan ekonomi keluarga. Dengan adanya program-program ini, diharapkan perempuan dan anak-anak di Indonesia dapat lebih terlindungi dan mendapatkan akses keadilan yang lebih baik.