Negara Amankan Triliunan Rupiah: Rokok Ilegal Dominasi Hasil Sitaan.

Beritajitu.net Hai semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang baik. Di Jam Ini mari kita kupas tuntas sejarah Economy, News, Indonesia, Dunia. Panduan Artikel Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Negara Amankan Triliunan Rupiah Rokok Ilegal Dominasi Hasil Sitaan Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

1.1. Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas pengawasan dan efektivitas dalam proses penindakan.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) terus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran barang-barang ilegal di seluruh Indonesia. Pada Jumat, 18 Juli 2025, Dirjen Bea dan Cukai, Djaka Budhi Utama, menyatakan bahwa upaya penindakan tidak hanya berfokus pada penyitaan, tetapi juga mencakup penyidikan, pemberian sanksi administratif, hingga penerapan ultimum remidium sebagai langkah hukum terakhir.

Hingga Juni 2025, Bea Cukai telah mencatat 13.248 penindakan barang ilegal dengan nilai barang yang diamankan mencapai Rp 3,9 triliun. Meskipun total penindakan sedikit menurun sekitar 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terdapat peningkatan signifikan sebesar 38% dalam jumlah batang rokok ilegal yang disita.

Sebagai contoh, Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur II melaporkan 511 penindakan sejak awal tahun 2025. Sementara itu, Bea Cukai Kediri mencatat 57 penindakan dengan total 29,03 juta batang rokok ilegal yang disita.

Bea Cukai Semarang juga berhasil menggagalkan penyelundupan 584.000 batang rokok ilegal tanpa pita cukai. Secara keseluruhan, operasi ini berhasil mengamankan 54,6 juta batang rokok ilegal dan 18.134 liter minuman beralkohol, dengan estimasi nilai barang mencapai Rp 80 miliar dan potensi kerugian negara yang diselamatkan mencapai Rp 48 miliar.

Selain pendekatan represif, Bea Cukai juga mengedepankan pendekatan sosio-kultural melalui Operasi Gurita dan pendekatan humanis. Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II, misalnya, aktif menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan edukasi tentang bahaya rokok ilegal dan pentingnya membayar cukai.

Djaka Budhi Utama menekankan pentingnya peran aktif masyarakat, tokoh agama, dan pelaku usaha dalam membangun kesadaran kolektif bahwa membeli barang ilegal sama dengan merugikan negara. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dan menekan peredaran rokok ilegal secara signifikan.

Kinerja pengawasan yang solid juga tercermin dari hasil operasi yang menghasilkan 22 kasus penyidikan, 10 sanksi administratif terhadap pabrik dengan total denda Rp 1,2 miliar, serta 347 kasus yang dikenakan ultimum remidium senilai Rp 23,24 miliar. Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas pengawasan dan efektivitas dalam proses penindakan.

Dengan kombinasi strategi hukum dan pendekatan edukatif, Bea Cukai optimis dapat terus meningkatkan efektivitas pengawasan dan menekan peredaran barang ilegal di Indonesia.