OJK Incar Asuransi Syariah: Setengah Industri Halal Terlindungi.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/683795/original/ilustrasi-OJK-140529-andri.jpg)
Beritajitu.net Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Pada Detik Ini mari kita eksplorasi potensi Business, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Ulasan Mendetail Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia OJK Incar Asuransi Syariah Setengah Industri Halal Terlindungi Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.
Table of Contents
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau implementasi target pengembangan produk asuransi syariah untuk mendukung industri halal. Hal ini sejalan dengan Peta Jalan Penguatan Industri Perasuransian 2023–2027.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menekankan perlunya perubahan paradigma dalam memandang peran industri asuransi dalam sistem keuangan nasional. Beliau menyampaikan hal ini pada acara Indonesia Insurance Summit di Nusa Dua, Bali, pada Kamis, 22 Mei 2025.
Ogi mengidentifikasi lima faktor pembeda utama dalam sektor perasuransian Indonesia pasca pandemi COVID-19: meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap risiko kesehatan, ekspektasi konsumen terhadap layanan yang cepat dan transparan, adopsi teknologi yang masif, komitmen global terhadap keuangan berkelanjutan, dan perubahan regulasi seperti implementasi Undang-Undang P2SK.
Kontribusi sektor perasuransian terhadap PDB Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara lain, menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar. Ogi mendorong transformasi progresif melalui inovasi produk dan layanan yang mudah dipahami dan berorientasi pada konsumen.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menekankan peran strategis industri keuangan syariah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ogi menambahkan bahwa beberapa perusahaan asuransi syariah telah mulai mengembangkan produk untuk sektor-sektor dalam ekosistem industri halal.
OJK menargetkan 50% perusahaan syariah telah mengembangkan produk asuransi untuk industri halal pada tahun 2027. Untuk mencapai target ini, OJK bersama asosiasi secara rutin melakukan monitoring, mendorong inovasi produk, menyusun regulasi yang mendukung, dan memperkuat kapasitas pelaku industri, termasuk edukasi kepada konsumen.
Ogi mencontohkan beberapa produk asuransi syariah yang dibutuhkan, seperti asuransi kebakaran syariah untuk pabrik, asuransi pengangkutan syariah, asuransi perjalanan umrah dan haji, serta asuransi jiwa syariah bagi pekerja di industri halal.
Salah satu tantangan utama adalah rendahnya literasi asuransi. Banyak masyarakat masih menganggap asuransi sebagai beban, bukan kebutuhan. OJK menekankan pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui kerja sama antara regulator, pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi.
CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan bahwa asuransi harus diakui sebagai pilar utama ketahanan nasional, setara dengan perbankan dan kebijakan fiskal. Hal ini disampaikan pada Rabu, 21 Mei 2025, di Hotel Mulia, Jakarta.
Ogi menambahkan bahwa proses transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga perubahan pola pikir dalam merancang model bisnis, memperbaiki distribusi, dan meningkatkan nilai tambah layanan bagi konsumen. Hal ini sejalan dengan Roadmap Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Ekonomi dan Keuangan Syariah 2025–2045.
Di tengah era risiko yang semakin kompleks, industri asuransi memiliki peran strategis dalam memastikan Indonesia yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing. OJK terus berupaya mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam sektor perasuransian syariah untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Terima kasih telah membaca seluruh konten tentang ojk incar asuransi syariah setengah industri halal terlindungi dalam business, news, indonesia, dunia ini Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca tetap semangat berkolaborasi dan utamakan kesehatan keluarga. Jika kamu merasa ini berguna cek artikel lainnya di bawah ini. Terima kasih.
✦ Tanya AI