Penumpang Mengamuk di Pesawat: Pintu Darurat Jadi Sasaran?

Beritajitu.net Halo bagaimana kabar kalian semua? Saat Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Konten Informatif Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Penumpang Mengamuk di Pesawat Pintu Darurat Jadi Sasaran Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

1.1. Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

Pada tanggal 29 Juli 2025, sebuah penerbangan Saudia Airlines dari Atlanta menuju Fresno, California, mengalami insiden yang membuat para penumpang ketakutan. Mohammad Shibli, yang bepergian bersama istri dan kedua anaknya, menjadi pusat perhatian ketika anak bungsunya menangis meminta air.

Menurut saksi mata, kekacauan terjadi setelah seorang pramugari menolak melayani istri Shibli yang mengenakan kaus bertuliskan Palestina. Pengacara Shibli, Ali Awad, menduga insiden ini dipicu oleh diskriminasi terhadap warga Palestina, merujuk pada kasus serupa sebelumnya.

Shibli akhirnya mendapatkan air dari pramugari lain yang meminta maaf. Namun, ketika pramugari yang sama kembali menawarkan air, Shibli menolak dan meminta untuk tidak diganggu. Pramugari tersebut kemudian diduga membisikkan kata-kata kasar, yang memicu reaksi dari Shibli.

Sementara itu, pada tanggal 3 September 2025, penerbangan Saudia Airlines SV120 rute London-Jeddah mengalami penundaan hampir empat jam. Seorang penumpang pria terlibat perdebatan dengan pramugari dan mencoba membuka pintu darurat setelah menuntut untuk turun sebelum pesawat berhenti.

Pilot Boeing 787 Dreamliner terpaksa mengerem di landasan dan meminta bantuan polisi. Pria tersebut ditangkap, namun kemudian dibebaskan sementara penyelidikan berlangsung. Insiden ini tidak mengganggu operasional di Heathrow.

Data Flightradar24 menunjukkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AR27 sempat terdampar di landasan pacu dengan transponder mati sebelum mencapai Terminal 4. Pesawat tersebut lepas landas dari Jeddah dengan keterlambatan 38 menit dan mendarat di Heathrow lebih dari enam jam kemudian.

Liputan6.com melaporkan bahwa insiden-insiden ini menambah daftar panjang kejadian yang melibatkan maskapai penerbangan. Keamanan dan kenyamanan penumpang menjadi prioritas utama dalam industri penerbangan.